Mohon tunggu...
Mela AmeliaWindari
Mela AmeliaWindari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hidup yang bijaksana

Berjalan itu kedepan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kisah Lahirnya Hukum Archimedes

25 April 2021   04:52 Diperbarui: 25 April 2021   05:39 1148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Archimedes.dok.https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Archimedes_(Idealportrait).jpg

Yunani kuno, salah satu peradaban terbesar dunia. Banyak orang-orang hebat yang lahir dari bangsa yunani karena penemuan mereka ataupun pemikiran mereka. Dan tidak dapat di pungkiri hasil karya mereka kini menjadi panduan untuk ilmu-ilmu di dunia.

Salah satunya Hukum Archimedes, pelajaran ini akan kita temukan di pelajaran fisika yang membahas tentang teori benda terapung,melayang dan tenggelam.

Archimedes,  beliaulah yang mencetuskan hukum ini. Hukum yang bunyinya “sebuah benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkannya”. Hukum ini begitu terkenal hingga pengaplikasiannya pun telah kita jumpai dalam kehidupan sehari hari.

 Contoh pengaplikasian hukum ini bisa kita lihat pada keadaan di sekitar kita, mulai dari kapal laut yang terapung di atas air, kapal selam yang berada di dalam laut hingga semangka yang tenggelam di air. Seluruh kejadian ini di dalamnya memiliki hukum Archimedes di dalamnya.

Mengenai lahirnya hukum Archimedes kita akan merujuk pada apa yang Mary Grow jelaskan dalam bukunya  Archimedes Mathematical Genius of the Ancient World menjelaskan bahwa sannya hukum ini bermula dari raja Hieron II yang menyewa seorang pandai emas untuk membuatkaanya sebuah mahkota yang akan ia persembahkan untukdewa.

Sebelum memberikan emas tersebut pada si pandai emas, raja Hieron II sendiri telah menimbang persis berat dari emas yang akan di gunakan untuk membuat mahkota. setelah sang raja menerima mahkota tersebut sang raja menaruh curiga pada si pandai emas, bahwasannya si pandai emas mencampurkan emas dengan perak dalam pembuatan  mahkota. Walaupun berat mahkota tersebut sama persis dengan emas yang sang raja berikan pada si pandai emas.

Dengan melihat saja mahkotanya, tidak dapat membuktikan adanya penipuan pada pembuatan mahkota tersebut,karena bisa jadi logam telah dicampur dengan secerdik mungkin atau bisa jadi perak tersebut berada di bawah emas. Oleh karena itu raja Hieron II meminta Archimedes untuk menyelidiki kasus ini.

Archimedes dalam bak pemandian.dok.https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Archimedes_bath.jpgKetika alasan dari kejadian ini telah jelas bagi Archime
Archimedes dalam bak pemandian.dok.https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Archimedes_bath.jpgKetika alasan dari kejadian ini telah jelas bagi Archime

Setelah dia mendapat tanggung jawab untuk menyelesaikan permasalahan ini, Archimedes di beri kesempatan untuk pergi ke pemandian, yang pada masa yunani kuno para pria mandi di pemandian umum. Ketika dia masuk kedalam bak pemandian dia menyadari bahwasannya sedalam apapun dia membenamkan dirinya di dalam air, akan ada air yang tumpah kesamping.

Ketika alasan dari kejadian ini telah jelas bagi Archimedes, dengan gembira dia melompat keluar dari bak pemandian dan pulang kerumah dengan bertelanjang. Dia membiarkan semua orang tahu bahwa dia telah menemukan apa yang ia cari selama ini dengan berteriak Eureka ! eureka! Yang artinya Aku menemukannya! Aku menemukannya!.

Ketika menurut Kuroki Hidekata (what did Archimedes find at “Eureka” Moment?) menjelaskan bahwa setelah kejadian itu Archimedes membuat gumpalan perak dan gumpalan emas dengan berat yang sama dengan mahkota milik raja Hieron II.setlah itu ia memasukannya kedalam wadah yang berisi air satu persatu. Dan dengan itu ia membuktikan penipuan yang di lakukan oleh si pandai besi dengan mengukur volume air yang meluap dengan barang-barang tadi.

Dan dalam Archimedes to Hawking: Law of Science and the Great Minds Behind Thenn  oleh Clifford A. Pickover menyatakan bahwa legenda Hieron II dengan Archimedes diakhiri dengan massa jenis mahkota yang di ukur antara 10,5 dan 19,3 gram/cm³, yang mana merupakan masa jenis dari perak dan emas. Ini berarti menunjukan bahwa mahkota milik raja ini tidak terbuat dari emas murni,dan membuat si pandai emas pundi eksekusi.

Setelah apa yang dipaparkan ternyata terciptanya suatu hukum itu tidak terjadi begitu saja, akan ada kejadian atau hal yang melatar belakanginya. Dan itu pula yang terjadi pada hukum Archimedes yang dilatar belakangi oleh perintah dari raja Hieron II untuk memecahkan masalah kemurnian sebuah mahkota.

Sumber :

Archimedes Mathematical Genius of the Ancient World oleh Mary Grow

Archimedes to Hawking: Law of Science and the Great Minds Behind Thenn  oleh Clifford A. Pickover

what did Archimedes find at “Eureka” Moment? oleh Kuroki Hidekata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun