Mohon tunggu...
Muhamad Nur Mekah
Muhamad Nur Mekah Mohon Tunggu... lainnya -

anak muda, masih muda dan mencoba berfikir muda..membebaskan fikiran dari dogma dan doktrin..mencoba mandiri dan kritis..memban lain untuk membantu orang untuk bisa tersenyum dan bahagia

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Duka dan Doa untuk Manado

15 Januari 2014   16:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:48 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_290232" align="aligncenter" width="300" caption="banjir di Manado (kiriman teman)"][/caption] Tadi pagi (15/1) saya dikagetkan dengan foto dan status blackberry (bb) kawan-kawan saya di Manado, Minahasa dan Gorontalo yang memasang foto banjir dan doa untuk Manado.

Sejurus kemudian, saya memulai searching berita tentang apa yang terjadi di ibukota Sulawesi Utara (Sulut) itu. Ternyata benar, akibat cuaca buruk dan hujan mengguyur sejak malam hari, Manado dilanda banjir hampir di seluruh kelurahan, terkecuali yang masih aman daerah Kairagi yang berada di ketingggian.

Tidak lama, saya mencoba menggali informasi dari kawan-kawan disana soal kondisi rumah dan lingkungannya. Ada yang menjawab dan ada yang juga belum saya ketahui kabarnya. Mereka yang mengabarkan menyatakan, banjir sudah masuk ke rumahnya, terutama kawan yang berada di daerah Perkamil.

Terakhir, saya berada di Manado pada Desember 2012. Pada bulan yang juga masuk dalam musim hujan, beberapa titik digenangi air dan banjir seperti di kecamatan Singkil. Beberapa wilayah kelurahan di Manado yang berbatasan dengan Kabupaten Minahasa, dilanda longsor. Tapi itu semua hanya di titik-titik tertentu. Namun kini, dari informasi yang saya dapat, hampir seluruh kelurahan di Manado dilanda banjir.  Terparah mencapai ketinggian dua meter.

Membaca siaran pers dari BNKG Stasiun Samrat Manado, yang diberitakan manado.tribunews.com, banjir ini diakibatkan cuaca buruk dan gelombang. Nahasnya cuaca buruk ini masih berlanjut hingga 3-5 hari kedepan.

“Cuaca ini terkadi karena bulan ini puncak monsun asia yang artinya suplai uap air di atmosfer masih cukup banyak. Potensi angin kencang dapat terjadi pada siang, sore dan malam hari. Ketinggian gelombang di Perairan Sulawesi dan Kepulauan Sangihe Talaud berkisar antara dua hingga empat meter. Sedangkan isu yang beredar akan terjadinya badai di pesisir Sulut tidak benar.

Selain itu mohon disampaikan banjir kemungkinan akan meluas karena curah hujan masih terus meningkat. Hal ini karena aktifitas pusat tekanan rendah di Utara Sulut dan adanya MJO yang memicu hujan deras disertai kilat petir. Kondisi ini diprediksi masih akan terjadi 3 sampai 5 hari ke depan.”

Manado, memang mayoritas daratannya lebih rendah dari kabupaten lainnya di Sulut. Posisinya diapit oleh lautan dan perbukitan. Selain itu, semakin bertambahnya populasi penduduk Manado , menyebabkan bertambahnya jumlah bangunan di wilayah yang dipimpin Walikota G.S Vicky Lumentut ini.

Belum lagi bangunan pusat-pusat perbelanjaan yang semakin menjamur di sepanjang jalur pantai, mulai dari Malalayang hingga ke kawasan Mega Mas. Tentu membuat saluran air di Manado, semakin sesak menampung aliran airh . Tentunya daerah resapan semakin berkurang.

Begitu juga dengan wilayah-wilayah perbukitan, yang mulai menipis dan berubah menjadi komplek perumahan dan pertokoan, seperti di wilayah komplek Citraland dan jalur by pass yang mengarah ke Kota Bitung dan Bandara Sam Ratulangi melintasi wilayah Perkamil.

Apa yang terjadi di Manado saat ini, sama dengan yang dialami warga Jakarta. Besarnya bencana dan tingginya air di pemukiman, tentu membuat kita semua berduka. Semoga saudara-saudara kita di Manado diberikan ketabahan dan kesabaran. Para korban banjir segera dapat di evakuasi dan diberikan bantuan maksimal dari seluruh pihak di Manado. Doa saya dari Jakarta untuk kawan-kawan di Manado.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun