Drug (narkoba) dikenal lewat komposisinya yang dapat membuat seseorang ketagihan, membuat seseorang tak bisa hidup tanpanya, tak bisa mendapatkan tingkat kepuasan pribadi tanpanya. Itulah kira kira fondasi dasar dari sebuah drug. Maka tak salah bila drug itu sangat berbahaya sekali dalam kehidupan kita ini apalagi ia telah membuat kita adiksi. Singkatnya kita hidup bagaikan mayat yang tak lengkap tanpa kehadiranya di dalam tubuh kita.
Awal perkenalan saya dengan “drug” ini hanyalah untuk coba coba dan tak ada goal yang tersetting dalam pikiran sedikitpun, misalnya saya akan bermain di sini dalam jangka waktu yang lama, berapa buah produk yang akan saya buatkan dan apa saja yang saya bagikan, tidak ada. Ibarat presentasi maka saya ini termasuk dalam kategori impromptu, tanpa persiapan sama sekali. Tak heran karena sifanya yang impromptu maka kwalitas yang saya bagikanpun apa adanya, sebisa yang saya bisa. Saya tak perlu membandingkan yang lain dengan yang saya miliki karena itu hanya membuat saya tahu jauh tertinggal dari mereka.
Irama dan suntikan para sahabat seperjuangan yang ada disini membuat saya semakin bergairah untuk mendapatkan klimak yang tak pernah usai. Tak ada sebenarnya yang saya dapatkan dengan menjadi anggota ngedrug ini layaknya menjadi seorang karyawan. Hanya ada kepuasan tersendiri yang nuansanya pastinya berbeda untuk tiap orang. Diluar perkiraan saya, nuansa kepuasan yang saya dapatkan dengan memakai drug dan juga berkat dukungan timbal balik sesama sahabat maka tibalah saya pada satu kalender penuh dengan berbagai suka dan duka. kadang diatas kadang juga dibawah.
Apa yang membuat saya bertahan sampai saat ini adalah karena adanya substansi, kandungan yang terdapat dalam benda ini, kandungan yang menurut saya membuat saya ketagihan dan ketagihan, membuat saya haus dan haus (bukan hauj haujem). Kehausan saya hanya bisa diatasi dengan bergumul didalamnya lewat bercengkrama dengan sesama member lewat produk yang saya ciptakan atau produk yang teman sesama ciptakan. Disini sesama anggota saling bertukar cendra mata, cendra mata yang unik, cendra mata yang membuat menggelitik, mengerti dan kaya.
Interaksi, kebebasan yang tak kebablasan, saling memperkaya dengan saling bertukar cendra mata adalah sebagian contoh dari banyaknya komposisi yang terkandung dalam “drug” ini. Inilah yang menjadi sisi positif mengapa sampai saat ini “drug” ini laku keras dipasaran. Lihat saja, setiap hari selalu ada anggota baru yang mendaftar dan langsung disambut hangat oleh para senior. Nilai tambah lainya adalah bahwa drug ini tak seperti drug lainya, drug ini lolos dari seleksi umur, status bahkan negara sekalipun.
Ragamnya cendra mata yang dikreasikan oleh para anggota didalamnya membuat drug ini menjadi kaya akan segala hal. Jadi tak heran walaupun ia dipanggil “drug” tapi ia bisa dijadikan sebagai rujukan, drug ini bisa dijadikan sebagai sebuah perpustakaan yang tak mengenal tempat. Selama masih ada akses semua orang masih tetap bisa masuk dan mendapatkan apa yang ia cari. Drug ini adalah perpustakaan online yang cool. Jadi jangan ragu ragu untuk mencoba drug ini.
Kompasiana adalah nama drug itu. Kenapa saya sebut sebagai drug adalah karena adiksi yang ia berikan kepada pemakainya. Berkaca pada diri sendiri, ada rasa tak puas, rasa tak hidup, rasa tak penuh dalam diri bila belum menjamah dan memakai drug ini. Penggunaan drug ini bukannya tak membawa dampak negatif pada “badan” kita. prokrastinasi adalah efek samping drug ini. Tapi bila kita adalah orang yang konsisten dan kuat maka drug ini tentunya tak membawa dampat negatif apapun bagi penggunanya tapi malah sebaliknya.
Jadi, apakah anda tetap akan memakai “drug” ini?
Salam sayang,
Tips agar Ongkos anda tak dinaikkan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H