Hari ini disebuah sekolah tingkat pertama di Kota Stoic akan kedatangan seorang assisten guru yang baru. Untuk beberapa bulan kedepan assisten itu akan mengajari anak-anak tentang banyak hal sesuai dengan jadwal yang telah ia diberikan padanya. Singkat cerita, setelah pertemuan pertama dengan asssiten itu, anak-anak merasa ada yang aneh dengan assisten hingga membuat anak-anak tertawa. Kejadian inipun mereka ceritakan pada ibu guru mereka.
Dwi; buk guru, kenapa kemarin assisten ibu berdirinya gemetaran yah?
Sada: he,he,he,he,he,he
Tolu: oh iya buk... kakinya goyang-goyang. Ngomongnya juga gugup gitu buk.
Guru: oh mungkin assiten itu sedang gugup dengan kamu. Mungkin ini pertama kali baginya bertemu dengan kamu.
Dwi: tapi kok harus gugup buk? Kan kita nggak ngapa-ngapain dia?
Guru; iya ibu tahu.Itu namanya Deman Panggung (stage fright) anak anak.
Sada; tapi kita tak punya panggung buk??
Guru; sada, sada!!! Itu hanya istilah nak, dikatakan demam panggung karena orang yang gemetan itu sedang berada didepan banyak orang, yah mungkin dia sedang diatas panggung, sedang mempresentasikan sesuatu gitu.
Sada ; tapi kok demam buk?
Dwi; mungkin karena badanya panas dan akhirnya keringatan deh...
Guru: nah anak anak. Grogi atau nervous itu sama saja dengan Demam panggung. Demam panggung bisa kita atasi dengan mengontrol reaksi pisik dan mengontrol pikiran yang negatif. Menarik napas dalam-dalam dan rilex adalah salah satu cara mengontrol reaksi pisik. Sementara yang kedua adalah dengan fokus saja dengan apa yang ingin kita lakukan, jangan pernah memikirkan pikiran/penilaian buruk yang diberikan oleh orang lain pada kita. dan yang tak kalah penting adalah...
Tolu: siap-siap.....
Dwi: kuasai materi....
Sada: tenang....
Guru: jangan lupa berdo....
Murids; aaaaaaaaaaaaaa,,,
Salam sayang
Dibelakang Pintu, Anda simpan Apa?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H