Dalam kitab agama Kristen terselip sebuah cerita yang mengisahkan tentang bagaimana Tuhan menantang iman seorang Abraham. Sebelumnya Abraham telah diuji keimananya lewat keabsenan seorang keturunan dalam keluarganya meski sudah puluhan tahun ia menikah dengan Sarah. Tapi berkat kesetiaan dan imanya yang besar, Tuhan akhirnya menurunkan anugrahnya padanya. Diusia istrinya yang sudah tua, disitu pulalah sang istri mengandung dan melahirkan anak yang kelak diri nama Ishak. Tak sampai disitu saja, Tuhan kembali menguji Abraham lewat permintaan Tuhan agar menjadikan anaknya menjadi kurban persembahan. Berat tapi Abraham tetap melakukanya, disaat persembahan hendak dijalankan disaat itupulah sebuah tes terpenuhi. Seekor dombapun menjadi pengganti Ishak. Karena imanya yang besar maka pantaslah Abraham disebut sebagai bapak orang percaya.
Hidup itu tak lepas dari permasalahan dan tantangan. Tantangan menunjukkan the real me (siapa saya sebenarnya). Mungkin kita merasa bahwa kita sudah bertindak baik dan benar, tak melanggar perintah Tuhan, rajin beribadah tapi kenapa tantangan,penderitaan dan ujian tetap saja hadir di depan. Keadaan yang seperti ini terkadang membuat kita untuk berbalik saja. Permasalahan, tantangan dan penderitaan bagaikan pisau bermata dua, mereka dapat membangun dan juga merusak, dapat memberi aroma kehidupan yang memaniskan serta memahitkan. Oleh sebab itu bila permasalahan, tantangan, penderitaan datang andalah orang pertama yang harus memutuskan bagaimana berekasi terhadap mereka.
Panjangkanlah sabarmu, kerjakan kerja keselamatanmu dan tetap bertekunlah dalam doa.
Salam sayang,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H