Kurang masuk akal tentunya bila kita pikir pikir judul diatas itu. Bagaimana mungkin yang pada awalnya berseberangan menjadi kangen-kangenan saat sedang tak bersama. tapi itulah adanya.
Sebuah keluarga hidup disamping rumah saya. Dua orang anakpun mengisi keramaian rumah itu setiap harinya. Masing-masing mereka adalah anak sekolah menengah umum, smu .Yang pertama, kakaknya bernama Apri (pria) dan yang kedua adiknya perempuan bernama Riana (wanita).
Setiap hari bukan hal yang aneh lagi bila mendengar teriakan mereka berdua akan sesuatu hal. Bahkan menjadi suatu yang aneh bagiku bila tak mendengar keributan mereka sebelum atau setelah sampai dirumah. Keduanya seakan tak mau ada yang mengalah. Oh yah satu lagi disekolah mereka mulai dari SD sampai SMU mereka selalu duduk dikelas yang sama. Umur mereka hanya terpaut satu tahun saja.
Berdasarkan infonya, sang abang si Apri pada awalnya tak mau bersekolah bila ia tak punya teman akibatnya iapun menunggu adeknya untuk menjadi teman sekelasnya.
Setiap hari mereka berperang argumen dirumahnya, menyalahkan yang satu dan membebankan tugas kepada yang lain. bila yang satu sedang mendapat tugas dari orang tuanya, tak jarang mereka juga membuat perbanding-bandingan antara sesama mereka seumpama yang satu diiberi uang dan yang satu tak diberi. Nah hal-hal seperti ini membuat mereka saling memaksakan kehendak dan menyalahkan hingga berakir pada suara kegaduhan. tak jarang orang tuanya mengibaratkan mereka bagaikan kucing dan anjing. bila yang satu sedang down maka tak jarang yang satunya senang bahkan berusaha menambah beban yang sedang down. tapi anehnya salah satu dari mereka akan melindungi yang lain bila orang lain (bukan pihak keluarga atau orang yang dikenal) menganggu ketenagan mereka.
Satu hal yang menarik untuk ditanyakan dari mereka berdua ini adalah perihal keberadaan mereka yang ternyata diam-diam saling menyayangi dan saling memperhatikan. Seakan mereka tak bisa hidup berjauhan. Contohnya saja, saat si Apri tak sedang dirumah maka tak jarang adeknya si Riana menanyakan keberadaan kakaknya kepada orang tuanya dan juga sebaliknya. Sedikit bisa diambil kesimpulan bahwa mereka itu ternyata saling perhatian. Yang anehnya lagi adalah si Apri tak akan mau berangkat seumpama diajak kesebuah tempat tanpa di hadiri oleh adekknya dan juga sebaliknya. Misalnya mereka mau bertamasya kesuatu tempat. Aneh bukan.
Kalau begitu kenapa saat mereka bersama mereka tak bisa akur??
Saya mendapat sebuah alasan yang menurut saya juga agak aneh dari orang tuanya. Katanya mereka berdua ini lahir dibulan yang sama dan tanggalnya juga sangat berdekatan. Si Apri lahir tanggal 27 April 1993 sementara adeknya lahir tanggal 29 April 1994. Katanya bulan itulah yang katanya menyebabkan mereka tak bisa berjauhan dengan yang lainya tapi bila mereka berdekatan mereka akan saling menyerang karena sama sama keras kepala . hal ini diakibatkan karna posisi bulan kelahiran mereka. seakan memberi tanda bahwa hanya ada satu raja, oleh karena itulah yang membuat mereka selalu saja clash.
tapi diatas semuanya itu di sadari atau tak disadari, mereka juga menyimpan sebuah rasa sayang untuk sesamanya yang disimpan dengan rapi dalam sebuah pertikaian setiap harinya. seberap besarpun ukuran kontras mereka, tetap saja mereka adalah saudara yang memiliki hubungan darah.
Salam Sayang,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H