Mohon tunggu...
Tonnly Mejuah Juah
Tonnly Mejuah Juah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

AAL IZZ WELL

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Anak Sekolahan Benci PR?

16 Desember 2010   02:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:41 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_80130" align="alignleft" width="300" caption="illustrasi"][/caption] PR, yah begitulah kita sering menyebutnya untuk mengidentifikasikan pekerjaan ataupun tugas-tugas yang seyogiayanya dikerjakan dirumah, Padahal terkadang dikerjakan disekolah beberapa menit sebelum kelas dimulai. Kalau dilihat dari sisi purposifnya maka adapun tujuan dari pr ini adalah untuk mengasah/master kemampuan kita (siswa) dalam bidang tertentu, bidang yang telah dipelajari tentunya selain itu memberikan pr juga adalah sebagai salah satu cara yang diterapkan oleh para guru untuk menjaga niat dan minat belajar siswa dengan kata lain dengan pr itu memungkinkan para siswa untuk tetap rajin belajar. Nah kalau kita perhatikan secara mendalam, maka semua orang setuju bila pr itu selalu diberikan oleh para guru kepada murid-muridnya demi kebaikan para murid juga, bukan sebagai salah satu cara oleh para pengajar atau guru untuk mengerjai dan menekan serta memberikan beban pada siswa atau murid. Tapi kembali lagi, apa yang merasa menurut kita benar dan baik sekali lagi belum tentu benar dan baik pula dimata sebagian orang. Begitu juga dengan keberadaan pr ini, niat guru sih baik tapi kebaikan ini kadang tak sampai kehati para siswanya. Sebagian para siswa menganggap pr sebagai sebuah beban saja yang memakan banyak waktu dan konsentrasi atau ada yang beranggapan bahwa pr adalah masalah saja. yah mungkin karena mereka belum tahu ujungnya saja. Beberapa hari yang lalu, saya bermain kerumah teman saya yang berprofesi sebagai pengajar. Ia didatangi anak tetangga saya yang masih duduk di bangku sma, dia (anak) datang kepada teman saya dengan maksud meminta opini teman saya (diajarin) seputar tugas-tugasnya. Anak: bang, bantuin dong, banyak pr nih!!! gurunya killer, ngasi pr banyak banget.. Saya : he..he..he enak dong! Sukurin!!! A: malah susah lagi, pening bang. Ini masih satu mata pelajaran, belum yang lain. Uuuhhhh. maunya nggak usah sekolah. T: namanya juga sekolah Ndut (nama panggilanya) A: iya gurunya juga, entah kekmana.tegaan!!! Ya dah ajarin bang!!! Saya: lumayan, pr itu buat kamu sibuk biar kamu nggak kelayapan..he..he Setelah beberapa menit kemudian, teman sayapun memberikan opininya kepada dia (anak) perihal pr-nya sementara saya melihat mereka berdua saja tanpa rasa bosan sama sekali Dan sepertinya si anak itu jauh lebih paham sekarang sepertinya dari pada sebelumnya di lihat dari respond yang ia berikan atas pertanyaan teman saya. Selesai!!! A: dah makasih yah bang!! Saya: sering-sering saja yah...he,,he. Ngerti sekarang?? A: lah orang saya bukan ngomong ke abang geh..yehhhh gr... T: Iya sama-sama...ngerti? A: iya sudah ngerti, jadi tau yang ini dan itu dan bla..bla.....bla///....... T: kalau kamu nggak punya Pr, tadi kamu ngerti nggak?? A: yah nggak lah bang. Paling tau sedikit saja. T: nah kalau begitu lebih tau/paham yang mana, yang punya pr atau yang nggak punya pr? A: yahhhh..lebih paham karena punya pr!!!! T: ya sudah,,, berarti enakan punya pr kan dari pada tidak??? lebih banyak tahu!! A: (diam saja dan tersenyum) Dulu sewaktu masa sekolah, apa yang saya rasakan ketika memiliki banyak pr hampir sama dengan apa yang anak tadi rasakan. Pr adalah beban. Padahal pada kenyataanya semua itu (pr dianggap beban) karena saya malas dan tak mau berusaha..he. setelah memperhatikan penjelasan teman saya, jadinya sayapun merasa sedikit paham akan eksistensi pr yang diberiakan guru. Bukan berniat untuk memberikan beban atau menyusahkan siswa tapi sebaliknya malah membuat siswa untuk lebih berusaha untuk mengekplorasi pengetahuanya lewat membaca buku atau menanyakan pada seseorang (untuk menyelesaikan pr itu) dan pada hasilnya si siswapun akan jauh lebih mengerti bila dibandingkan dengan siswa yang tak memiliki pr. Itulah sedikit yang saya dapat dari teman saja, dia seorang guru jadi dia berusaha memberitahukan niat baik para guru untuk setiap siswa. Seumpama sekarang saya masih siswa, saya akan lebih rajin mengerjakan pr, anda? Salam PR, sumber gambar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun