Mohon tunggu...
Tonnly Mejuah Juah
Tonnly Mejuah Juah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

AAL IZZ WELL

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Anggota: Kukandangkan Kau Nanti!!!

30 Oktober 2010   07:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:58 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

[caption id="attachment_308284" align="alignleft" width="300" caption="illustrasi google.com"][/caption] Stop!!!!!!!!!!!!!!!!!kukandangkan kau nanti, baru tau rasa??? Begitulah pernyataan seorang laik-laki tinggi dan besar kepada seorang supir bis yang kunaiki hari ini. awalnya saya merasa aneh dengan pernyataan lelaki ini tapi ternyata setelah beberapa menit saya paham apa yang ia maksud. dari jaket yang ia pegang ditanganya terdapat tulisan TNI AU. memang kalau ditelaah secara seksama pungsi dan maksud dari pernyataan ini adalah sebagai intimidasi bentuk verbal pada sang supir. apa masalahnya hingga ia berkata demikian??? sebenarnya apa yang dikatakan anggota itu tidak salah dan komplainya juga tepat sasaran. ia hanya berusaha mendapat keadilan atas apa yang telah ia berikan (kewajiban) kepada sang kernet. ia adalah penumpang dalam bis itu dan ia bukanya bermaksud cari muka atau sok-sokan. tapi ketika semua yang terjadi sudah menyalahi aturan maka iapun berontak. hanya saja dia tak perlu berteriak dengan kerasnya dan meinformasikan bahwa ia punya kekuatan untuk melakukan sesuatu. sang supir juga sebenarnya salah dalam kejadian ini. karena penumpangnya sedikit ia malah memberanikan diri untuk melewati rute lain demi mendapatkan penumpang yang telah dijanjikan yang menurut saya adalah Guru, dilihat dari cara dia berpakaian pada supir itu. seharusnya pak supir memberikan aba-aba dulu kepada penumpang bahwa ia akan lewat rute yang ini untuk menjemput penumpang dan akan menghabiskan waktu yang lebih panjang, setelah menjemput baru akan kembali kejalur semula. jadi bagi mereka yang mengejar waktu dapat turun disana dan naik bis lain, tapi ini tak dilakukan. pastinya penumpang akan kompalin dan itu wajar tentunya tapi setidaknya kejadian yang lebih parah akan bisa dihindari akibat ini. Guru yang menstop itu dan menyatakan bahwa ada penumpang disana , juga salah menurut saya disini. sebenarnya rute bis tidak lewat timur tapi lewat utara. tapi karena guru mengatakan ada 12 penumpang dijalur timur dan jaraknya hanya sekitar setengah kilometer, akhirnya supirpun mengiakan pernyataan guru. mungkin supir berpikir "aah cuma setengah kilo meter" tapi pada kenyataanya jaraknya adalah lebih dari satu kilometer. mungkin sang guru berbohong agar ada supir yang mau menjemput penumpang itu. nah inilah yang membuat anggota tadi marah-marah hingga mengeluarkan umpatan tadi, ia juga mengejar waktu saat itu. sebenarnya saya juga mendukung pak anggota tadi bukan karena dia anggota tapi karena rasa kebenaran yang ia emban, tapi karena saya kenal dengan semua personal bis maka saya membiarkanya saja hingga saya terlambat ke kantor. akhoirnya pak anggotapun turun di dan menaiki mobil yang lain. saya tidak tau apakah ini gambaran keadilan di negara kita ini sesuai dengan apa yang saya rasakan, mentang-mentang kita mengenali seseorang kita rela melindunginya padahal ia jelas bersalah...ditambah lagi kita rela mengorbankan orang lain demi kepentingan sendiri dan berani bertindak keras pada orang lain karena kita punya kekuasaan. setidaknya dari pengalaman hari ini yang saya dapatkan bahwa perlu adanya perhitungan yang matang untuk setiap tindakanya jadinya tidak ada yang dirugikan. salam damai,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun