Mohon tunggu...
Tonnly Mejuah Juah
Tonnly Mejuah Juah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

AAL IZZ WELL

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Supir Benci Hujan??

25 September 2010   08:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:59 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_268713" align="alignleft" width="261" caption="illustrasi google.com"][/caption]

Kasian bapak supir itu..nampaknya ia kurang beruntung, dia sudah lama-lama ngantri dengan mobil-mobil yang lain berharap dapat uang setoran dan uang jalan, eeh waktu giliranya sudah didepan mata si karbu malah cari masalah, kok bisa??

angkutan memungkinkan kita bepergian dari satu tempat ke tempat yang lain. ada udara, air dan darat. Pada umumnya ada dua jenis angkutan darat yang acapkali kita gunakan di Negara kita ini, tentunya dilihat dari jenis bahan bakar yang ia gunakan. kalau dilihat dari mesinnya banyak sekali yaitu, mitsubishi, hino, nissan, hunday dll. tapi kali ini kita lihat dari sisi bahan bakar saja. Ada mesin solar yang menggunakan injection pomp dan nozzle dan ada juga bermesin bensin yang umumnya menggunakan karburator. Keduanya juga sama-sama menggunakan empat langkah sempurna, isap, kompressi, usaha dan buang. Apa perbedaanya, selain bahan bakarnya?

secara teknisnya, Biasanya kalau yang namanya mesin solar itu tiada matinya, disegala musim (kemarau dan hujan) ia tetap bisa diajak kompromi. Tapi kadang memang ia juga masuk angin. makanya kita juga harus mengeroknya setiap pagi kalu bisa. Beda mesin solar beda juga mesin bensin. Sebenarnya hampir sama saja, tapi bila di musim hujan kadang ada gangguan pada mesinya. Yang merepetlah, asapnya mengepullah…hal ini kadang diakibatkan oleh karburator yang kurang terjaga dengan baik dari sentuhan sang air. Jadinya bila si bensin sudah bertemu dengan air makanya mesin agak tersendat-sendat yang mengakibatkan tidak bagusnya proses pembakaran dan berpotensi menghilangkan rejeki para pak supir bila tak segera di antisipasi…

sekarang ini musim sulit ditebak. seharusnya sudah kemarau malah ada yang sampai kebanjiran dan seharusnya musim hujan malah terjadi kekeringan disana-sini, seperti di inggris saja, unpredictable season. Makanya diatas saya sebutkan bahwa nasib bapak supir itu kurang beruntung hari itu.. penumpang sudah full menempati setiap jatah tempat duduk mikroletnya tapi karena mesin tak mau hidup dan waktu hiduppun tersendat-sendat (bagaikan hidup segan mati tak mau) terpaksalah bapak itu merelakan kepergian lembar-lembar berharganya pergi dari kantongnya…hujan..hujan...ya udah pak..coba besok lagi ya..siapa tau dapat penumpang banyak plus cewek cakep di samping bapak…he,,he.

makanya tidak heran bahwa banyak sekali mobil-mobil yang bermesin bensin sering mogok ditengah jalan pada musim hujan hal ini diakibatkan oleh karburator sebagai input bahan bakar terkontaminasi oleh bahan-bahan yang berlawanan seperti air....berarti bensin itu anti air ya???? kalau seperti ini supir juga yang repot,, apa bisa dibilang kalau supir benci hujan???

benarkah??

ayo semangat!!!!!

Uki….uki..uki…uki…..

Salam,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun