Mohon tunggu...
Tonnly Mejuah Juah
Tonnly Mejuah Juah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

AAL IZZ WELL

Selanjutnya

Tutup

Humor

Tanda Kiamat? Kucing Tak Peduli pada Tikus Lagi

21 September 2010   03:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:05 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_264112" align="alignleft" width="197" caption="illustrasi google.com"][/caption]

Tidak ada orang yang memungkiri bahwa kucing dan tikus adalah musuh yang tak kan pernah bisa akur. Si kucing selalu mengitimidasi si tikus karena pada dasarnya kucing lebih besar dari tikus. Menjadi sebuah pertanyaan bukan mengapa mereka selalu tak bisa akur, padahal mereka berdua adalah ciptaan Tuhan juga. Mungkin jawabanyanya akan dibahas dilain waktu saja karena sejujurnya saya juga belum mengetahui alasan akuratnya.

Yang namanya bermusuhan atau lebih halusnya tidak bisa akur pasti akan saling serang dan diserang. Yang satu mengintai yang satu dan yang satu menambah proteksi diri. Itulah hukumnya layaknya yang sering dipertontonkan dalam film animasi Tom and Jerry. Bila anda pernah menonton film ini maka akan jelas terlihat apa yang terjadi di sini. Memang terkadang di suatu scene mereka tampil sebagai sahabat dan mengesampingkan perseteruan mereka, tapi itu hanya bersipat sementara dan akhirnya kembali kesenmula lagi, serang menyerang. Mungkin kah itu bisa terjadai dalam dunia sebenarnya?

Apa yang tak mungkin!!!!!Jawaban yang benar sekali.

Nah kemarin ketika saya berkunjung ke rumah paman saya di daerah Jabodetabek, saya merasa terkejut melihat banyaknya tikus-tikus berkeliaran dari satu got ke got yang lain, dari tempat sampah yang satu ke tempat yang lain. Di samping itu ukuranya juga jauh lebih besar dari ukuran yang sering saya lihat. Mungkin mereka inilah yang disebut tikus kota, gemuk karena makananya selalu banyak mengandung lemak. Ha.ha.. Yang membuat saya lebih aneh adalah eksistensi kucing yang berada disekitarnya. Kucing tak sama sekali menggubris, mengganggu tikus-tikus itu. Si kucing hanya diam termenung melihat tikus-tikus itu berlari dari satu tempat ketempat yang lain bagaikan ia sudah kehilangan cakar dan instinct berburunya. Padahal dari cara berlari sang tikus-tikus sangatlah jauh lebih lambat dari kecepatan tikus pada ummumnya yang biasanya gesit, tapi ini tidak tikus-tikus itu sepertinya susah berlari karena perutnya yang sudah gendut tapi itupun tak menggerakkan si kucing.

Apakah si kucing termasuk dalam kategori hewan penakut juga yah? Kan ukuran tikus-tikus itu agak lebih besar jadinya nyali kucing menciut atau sudah tuakah si kucing itu? Or mereka sudah berdamai? Tapi kapan? Belum ada pernah saya dengar gencatan senjata antar kucing dan tikus. Atau apakah kucing sudah mengeluarkan bendera putih? Atau sudah jadi boss kah si kucing? Atau apakah si kucing mendapat kecaman dari dewan perhewanan internasional karena sipatnya yang selalu memburu sesama mahluk Tuhan Atau sudah berperasaan kah kucing dan tak lagi menampilkan sikap anarkis dan mental pembunuhnya, atau karena kucing beraninya cuma keroyokan, tak ada nyali bila sendiri, Atau ini adalah sebuah pertanda bahwa dunia akan kiamat??? Atau atau……

Atau anda punya pendapat sendiri!!

Atau…

Sudah sewajarnya memang mereka berdamai. Makanya kita seharusnya mengirim surat permintaan perdamaian pada dewan perhewanan internasional. Kalau damaikan enak. ……wait!!!! Tapi kalau mereka damai apa lagi yang mau ditonton ya, kan kurang enak juga kalau terlalau damai….begitukah??????

Tulisan ini hanyalah sekedar hiburan semata.

Salam damai……….

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun