Mohon tunggu...
Tonnly Mejuah Juah
Tonnly Mejuah Juah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

AAL IZZ WELL

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sakitnya Tak Seberapa tapi Malu 2

27 Agustus 2010   08:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:40 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_240607" align="alignleft" width="300" caption="gambar google.com"][/caption] maaf terlebih dahulu karena tidak berniat untuk mengumbar aib orang lain walaupun sebenarnya sudah... jadi begini seperti biasa untuk berangkat ke kantor saya membutuhkan jasa para supir, kernet dan busnya untuk mengantar saya ke tempat saya bekerja. thank for you. nah diatas bis (nama bisnya sahara) inilah saya menemukan hal unik dan lucu menurut saya. yang namanya bis maka ditengahnyakan tersedia jalan kosong (aisle=gang) sebagai jalan apabila kita hendak kedepan dan sebaliknya. nah jadi pagi itu saya duduk disebelah kanan tepatnya di nomor tempat duduk kedua pas disamping aislenya. satu bangku biasanya untuk dua penumpang. kebetulan kalu bus tanggung seprti ini tidak ada yang namanya penyangga tempat duduk seperti di bis-bis besar. nah disamping kiri saya tepatnya disebelah aislenya ada seorang pria paruh baya yang sedang tidur nyenyak sekali. mungkin ia capek. jadinya ia kelihatan seperti sedang berdoa ketika ia sedang tidur dan meletakkan kepalanya di belakang jok bangku didepanya. nah pada waktu  itu bis ini sedang kejar-kejaran dengan bis lainya. nah pada saat si supir bis ingin mendahului bis didepanya maka supirpun melakukan manuver-manuver ke kiri dan kekanan. manuver ini salah satu pertanda bahwa sang supir adalah adalah supir jagoan, supir maut begitulah aku menyebutnya. nah saat supir melakukan manuver terakhir, bapak yang disamping sayapun ikut terjatuh dari bangkunya hingga ia berada pada lantai bis. saya dan teman yang duduk disamping bapak tadipun berusaha menahan beliau sebagai sebagai tindakan refleks. tapi apa daya. kami tak berhasil akhirnya yang terjadi terjadilah... sebenarnya tidak ada luka-luka yang bapak tadi terima, tapi hanya rasa malu atas hal yang menimpanya. hal ini ditandai dengan senyuman lebar para penumpang yang duduk dibelakngnya yang melihat kejadian tersebut. muka bapak itupun memerah seraya bergerak cepat  ke posisi semula dan tidur kembali plus proteksi lebih... nah ketika saya  ceritakan kejadian ini pada teman saya, ia pun mengatakan bahwa "sakitnya mungkin tak seberapa tapi malunya jangan ditanya". karena teman saya juga pernah mendapatkan kejadian yang seprti itu juga... salam,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun