judul ini saya dapatkan dari lagunya Linkin Park yang kalau tidak salah berjudul Numb encore. ungkapan inipulalah yang saya utarakan dalam hati saya atas rasa kekesalan saya pada bis yang sering ngetem alias menunggu penumpang di prapatan besar. kebetulan kemarin saya ada keperluan mendadak yang harus saya lakukan dirumah. karena keperluan inilah saya berharap bisa sampai dirumah tepat pada waktunya. tapi apa daya, keadaan berkata lain. setelah aku menaiki sebuah bis ukuran sedang. ada perasaan senang dalam hati tapi rasa senang dalam hati berubah menjadi dongkol. mengapa? yah biasa, karena si bis bukanya berangkat langsung alias tancap gas tapi malah berhenti menunggu penumpang. padahal penumpang bis itu sudah penuh lo..pas duduk tapi tetap saja tak bergerak. kekesalan ini berbuah kata kata what the hell are you waitin' for? dalam hati yang secara tidak langsung saya utarakan ada supir dan kondekturnya. tapi saya pikir-pikir lagi... saya nggak boleh egois. mungkin mereka belum dapat setoran,belum mengang duit jadinya harus menunggu. akhirnya sayapun menyabar-nyabarkan diri memenuhi kehendak para kondektur n supir bis ini. benar sekali, cara kita menangggapi sesuatu hal tergantung dari sisi mana kita melihatnya, dari sudut pandang mana kita melihatnya. baik untuk kita belum tentu baik untuk orang lain. sama saja dengan tulisan ini belum tentu mendapat hati dari para pembaca sekalian ada yang suka dan ada yang kurang suka juga. jadi it's your right.... salam,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H