Mohon tunggu...
Meizurra Dinda Dzakinah
Meizurra Dinda Dzakinah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Terima kasih sudah mengunjungi profilku.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

DNS Server (Open Source atau Windows)

26 Oktober 2024   14:20 Diperbarui: 26 Oktober 2024   14:27 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Apa itu DNS server?

Salah satu bagian penting dari teknologi yang membantu pengguna menemukan situs web yang ingin dikunjungi adalah server DNS (Domain Name System). Sederhananya, server DNS berfungsi sebagai "buku telepon" internet, yang menghubungkan nama domain yang mudah diingat dengan alamat IP yang berbeda sehingga perangkat dapat menemukan server yang menghosting situs web tersebut. Tanpa DNS, pengguna perlu mengingat dan mengetikkan alamat IP untuk setiap situs, yang tentu tidak praktis.

Cara Kerja Server DNS

Prosedur DNS terdiri dari langkah-langkah berikut:

  • Permintaan DNS: Peramban mengirimkan permintaan ke server DNS untuk menentukan alamat IP yang terkait dengan URL yang dikirimkan pengguna.
  • Resolusi Nama: Alamat IP dibuat dari nama domain oleh server DNS. Jika tidak ada data tersebut, server akan mencari bantuan dari server DNS tingkat yang lebih tinggi.
  • Pengembalian IP: Server DNS menyediakan perangkat pengguna dengan alamat IP yang telah ditemukannya, yang memungkinkan peramban untuk menampilkan situs web.

Jenis-jenis Server DNS

  • Authoritative DNS Server: Menyimpan rekaman DNS untuk domain tertentu dan memberikan jawaban yang berwenang untuk permintaan terkait.
  • Recursive DNS Server: Menerima permintaan dari perangkat pengguna dan jika perlu, mencari jawaban dari server DNS lain.

DNS Server Open Source vs. Windows

DNS Server Open Source 

Karena gratis dan mudah beradaptasi, server DNS open source merupakan pilihan yang populer. Server DNS open source yang terkenal meliputi Unbound, PowerDNS, dan Berkeley Internet Name Domain (BIND).

  • Berkeley Internet Name Domain, atau BIND

Server DNS open source yang paling populer, khususnya pada sistem Linux, adalah BIND. Manajemen zona, forwarders, caching, dan kontrol akses termasuk di antara fungsi lengkap yang dimungkinkan oleh BIND. BIND memiliki komunitas yang besar dan dokumentasi yang menyeluruh karena telah digunakan sejak lama. Namun, penyiapan awal mungkin memerlukan upaya dan pengetahuan teknis karena kerumitannya.

  • PowerDNS

PowerDNS terkenal karena kinerjanya yang cepat dan manajemen multidomain yang efektif. Server DNS ini mudah dihubungkan dengan aplikasi basis data karena mendukung banyak backend (seperti MySQL dan PostgreSQL) untuk menyimpan data zona. PowerDNS sangat cocok untuk aplikasi berskala besar atau ISP karena mendukung DNSSEC (DNS Security Extensions) dan memiliki API yang mudah digunakan untuk mengelola zona dan entri DNS.

  • Unbound

Unbound adalah server DNS open source yang mengutamakan keamanan dan ringan. Karena Unbound dapat menangani permintaan DNS dengan cepat, server ini sering digunakan sebagai resolver DNS. Unbound cocok untuk pengguna yang mengutamakan keamanan dalam resolusi DNS karena dukungannya yang kuat untuk DNSSEC.

Kelebihan Server DNS Open Source:

  • Biaya: Hanya berlaku harga server fisik atau virtual, tidak ada biaya lisensi.
  • Fleksibel: Bebas digunakan di berbagai sistem operasi dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik.
  • Dukungan Komunitas: Komunitas internasional aktif menyediakan banyak dukungan.

Kekurangan server DNS Open Source:

  • Kompleksitas: Keterampilan teknis khusus mungkin diperlukan untuk manajemen.
  • Dukungan Resmi Terbatas: Biasanya tidak memiliki bantuan langsung dari pengembang utama. Sebaliknya, pemecahan masalah dilakukan melalui komunitas atau sumber eksternal.

Server DNS Menggunakan Windows

Server DNS Windows milik Microsoft adalah layanan DNS yang sudah terinstal di Windows Server. Karena server DNS Windows dapat berinteraksi dengan baik dengan layanan lain seperti Active Directory, layanan ini biasanya digunakan di lingkungan perusahaan yang sudah memiliki infrastruktur Windows Server.

  • Konektivitas ke Direktori Aktif

Direktori Aktif (AD) terhubung secara otomatis dengan Server DNS di Windows Server. Hal ini menyederhanakan pengelolaan pengguna dan domain, khususnya bagi bisnis yang menggunakan AD untuk mengontrol autentikasi dan hak akses jaringan.

  • Mudah Digunakan

Administrator yang kurang berpengalaman dapat mengoperasikan server DNS dengan lebih mudah berkat antarmuka pengguna grafis Windows DNS Server yang intuitif. Kemampuan manajemen berbasis GUI ini sangat cocok untuk pengaturan perusahaan karena memudahkan pengaturan dan pelacakan kinerja server.

  • Dukungan dan Integrasi DNSSEC dengan DHCP

Seperti server DNS open source, server DNS Windows juga mendukung DNSSEC, yang menambahkan lapisan keamanan. Selain itu, DNS Windows dapat dikombinasikan dengan DHCP untuk memfasilitasi manajemen IP dalam jaringan, yang memungkinkan pembaruan otomatis untuk perubahan IP.

Kelebihan Server DNS Berbasis Windows

  • Integrasi dengan Ekosistem Windows: Sempurna untuk bisnis dengan sistem berbasis Windows yang saat ini digunakan.
  • Antarmuka GUI: Tanpa memerlukan perintah baris perintah yang rumit, antarmuka GUI memudahkan pengaturan dan pengelolaan.
  • Dukungan Langsung: Menawarkan dukungan resmi Microsoft, yang berguna untuk bisnis yang membutuhkan tingkat keandalan yang tinggi.

Kelemahan server DNS berbasis Windows

  • Biaya: Memerlukan lisensi Windows Server, yang mungkin dianggap mahal oleh bisnis kecil.
  • Kurang Fleksibel: Kurang adaptif dibandingkan server DNS sumber terbuka, terutama dalam hal modifikasi dan kustomisasi sistem.

Kesimpulan

DNS server adalah sistem penting yang menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP, memungkinkan pengguna mengakses situs web tanpa mengingat alamat IP. Proses DNS melibatkan permintaan dari perangkat, penerjemahan oleh server DNS, dan pengembalian IP untuk menampilkan situs.

DNS server tersedia dalam versi open source dan Windows. DNS server open source seperti BIND, PowerDNS, dan Unbound memberikan fleksibilitas, tanpa biaya lisensi, namun memerlukan keterampilan teknis khusus. Sementara itu, DNS server Windows terintegrasi dengan baik dalam ekosistem Windows, mudah dikelola dengan antarmuka GUI, tetapi membutuhkan biaya lisensi yang lebih tinggi dan kurang fleksibel dalam penyesuaian.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun