Mohon tunggu...
Meivita DwiNingsih
Meivita DwiNingsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - MahasiswaUPNVeteranJakartaProgramStudiS1Akuntansi

Saya memiliki ketertarikan dibidang akuntansi dan keuangan.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Apakah Posisi Seorang Akuntan Dapat Digantikan oleh AI di Masa yang Akan Datang?

17 September 2023   23:44 Diperbarui: 28 September 2023   20:30 2030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Di era perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini, AI (Artificial Intelligence) telah mengambil alih banyak fungsi yang dahulu menjadi pekerjaan dan tanggung jawab manusia. Begitu juga dalam dunia akuntansi, yang sangat bergantung pada pengolahan data dan analisis keuangan, dampak perubahan ini juga sangat terasa. Profesi akuntan, yang sebelumnya dianggap sebagai salah satu pekerjaan yang sangat penting dan stabil dalam dunia bisnis, saat ini dihadapkan pada pertanyaan yang serius: "apakah AI memiliki potensi untuk menggantikan peran seorang akuntan?"

Akuntan memiliki tanggung jawab yang mencakup sejumlah tugas, seperti mencatat transaksi, melakukan analisis data keuangan, menyusun laporan keuangan, memberikan konsultasi bisnis, serta berperan dalam menilai risiko keuangan dan memastikan perusahaan mematuhi regulasi perpajakan dan hukum keuangan. Sebaliknya, AI telah mengambil alih sebagian besar tugas-tugas tersebut, termasuk mengidentifikasi dan mencatat transaksi keuangan, mengurangi ketergantungan pada proses manual, melakukan analisis data keuangan dengan cepat dan akurat, membantu perusahaan dalam mengidentifikasi tren dan peluang bisnis, dan masih banyak lagi.

Pemanfaatan AI dalam bidang akuntansi memberikan beberapa keuntungan, seperti efisiensi dan akurasi. AI mampu menyelesaikan tugas dengan kecepatan dan ketepatan yang jauh lebih baik daripada manusia, yang menghasilkan penghematan waktu dan mengurangi biaya operasional. Selain itu, penggunaan AI juga dapat mengurangi potensi kesalahan manusia, sehingga meningkatkan akurasi laporan keuangan.

Di balik sejumlah keunggulan yang mencolok tersebut, AI juga masih memiliki beberapa kelemahan. AI belum sepenuhnya memiliki kemampuan untuk memahami konteks bisnis dan kebijakan perusahaan dengan baik, sehingga mungkin mengalami kesulitan dalam memberikan saran yang relevan. Selain itu, keputusan yang diambil oleh AI harus selalu berada dalam batas nilai-nilai etika, yang memerlukan pengawasan manusia. Dengan perubahan ini, peran seorang akuntan mungkin akan lebih terfokus pada analisis strategis, pengambilan keputusan, dan memberikan konsultasi bisnis yang mendalam. Akuntan juga dapat memainkan peran yang penting dalam memastikan bahwa penggunaan AI tetap sesuai dengan standar etika yang berlaku dan kebijakan perusahaan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, peran seorang akuntan tidak dapat sepenuhnya digantikan oleh AI. Dalam pengembangan sistem AI, kehadiran seseorang yang memiliki keahlian dalam bidang akuntansi tetap sangat diperlukan. Seorang akuntan dapat berperan dalam mengembangkan AI untuk memastikan bahwa AI dapat berfungsi dengan baik dalam konteks akuntansi. Selain itu, karena masih mungkin terjadi kesalahan dalam penggunaan AI, peran seorang akuntan sangatlah penting untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut, sehingga AI dapat digunakan secara efektif dalam lingkungan berbasis akuntansi.

Walaupun AI telah mengubah praktik akuntansi secara signifikan, menggantikan peran seorang akuntan secara total tetap merupakan tantangan yang kompleks. Kecerdasan buatan dapat menjadi alat yang bermanfaat bagi akuntan dalam meningkatkan produktivitas dan akurasi, namun aspek-aspek yang berkaitan dengan manusia seperti pemahaman tentang konteks dan prinsip-prinsip etika tetap memegang peranan krusial dalam profesi akuntan. Oleh karena itu, sekalipun AI memiliki potensi untuk mengubah dinamika pekerjaan akuntan, profesi ini akan terus memiliki relevansi dengan peran yang lebih fokus pada analisis strategis dan pemahaman yang mendalam tentang dunia bisnis.

Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa AI memiliki potensi untuk mengubah profesi akuntan, namun tidak dapat menggantikannya secara total. Peran manusia dalam bidang akuntansi akan tetap relevan, tetapi dengan fokus yang lebih strategis dan mendalam terhadap pemahaman tentang bisnis. Dengan pemanfaatan yang cerdas, AI dapat menjadi alat yang sangat efisien dalam mendukung akuntan dan meningkatkan efisiensi dalam praktik akuntansi. Penting untuk diingat bahwa AI adalah alat bantu, bukan pengganti bagi akuntan, dan bahwa unsur etika dan pemahaman tentang konteks bisnis akan selalu menjadi faktor penting dalam kesuksesan praktik akuntansi.

Ditulis oleh Meivita Dwi Ningsih (2310112079)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun