Hallo, perkenalkan nama saya Maria Meivita Sutanto biasanya dipanggil Meivita, saya adalah Mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata TRISAKTI yang beruntung mendapatkan beasiswa dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dalam program "Beasiswa Unggulan". Dikesempatan kali ini saya akan bercerita mengenai salah satu destinasi favorit yang terletak di Pulau Kei, Maluku Tenggara. Â
Pantai ini sangat menarik, tempat berteduh dan homestay dipinggiran pantainya seluruhnya terbuat dari bahan local. Dengan lantai dan dindingnya yang terbuat bamboo serta atapnya yang terbuat dari daun sagu. Disana juga tersedia sebuah kafe yang menyediakan minuman dingin. Air laut disekitar pantai sangat dangkal. Disaat air surut, kelihatannya seakan akan menyentuh kaki langit, dan menjadi sebuah lapangan sepak bola dengan luasnya yang beratus ratus meter dengan melakukan perjalanan pendek menggunakan perahu (tergantung pasang surutnya air laut) dari tepian pantai, kita bisa melihat gambar-gambar misterius dari simbol-simbol berwarna merah yang terdapat di dinding batu di permukaan pantai.Â
Kelihatannya lukisan-lukisan ini menyerupai figure binatang, perahu, dan matahari. Penduduk desa sendiri tidak mengetahui dengan pasti siapa yang membuat lukisan tersebut dan apa maknanya. Juga terdapat sebuah gua yang sakral yang dinamakan gua Vid Nit.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H