Mohon tunggu...
Meitty Rampen
Meitty Rampen Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pemilik Dien's kukis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Saiful di Pompa Bensin

3 April 2010   12:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:01 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pagi ini di sebuah pompa bensin, saya melihat seorang pria berpakaian rapi, berkacamata, berkumis dan berjanggut tipis, memegang setumpuk uang. Bukan uang kecil tapi uang seratus-ribuan dan limapuluh-ribuan. Pasti jumlahnya jutaan.

Ia berbincang-bincang dengan teman-temannya sambil tertawa-tawa. Ada yang memberinya uang lalu dia mencatat. Kemudian dia pindah lagi ke pompa bensin di sebelahnya, diberi uang lagi lalu dia mencatat.

Saya berpikir keras, rasanya saya pernah kenal dia. Dimana dan kapan?

Lamunan saya dibuyarkan oleh suara petugas pompa bensin, “Sudah, Bu”. Sambil mengambil uang di dompet, saya terus bertanya-tanya di dalam hati siapa dia?

“Seratus ribu,Bu”. Petugas meminta uangnya.

Daripada saya bertanya-tanya sendiri lebih baik saya tanya langsung. ” Bang, itu siapa?”

Dia agak terkejut, mungkin pikirnya koq ada ibu-ibu sendirian tanya-tanya temannya, laki-laki pula.

Dia bilang lagi “O, itu ya….dia pengawas di sini Bu…, kenapa Bu?”.

Aduh, dia bingung nih….cepat-cepat saya bilang, “Siapa namanya?” Wajahnya tambah terkejut.

“ Saiful, ada apa Bu…?”. “ O….Saiful, salam ya untuk dia…..” Aduh, salah menjawab nih..... Petugasnya tambah bingung…

” Ibu kenal dia, ya?” . Bukannya saya menjawab tapi bertanya lagi. “Sudah lama ya dia kerja di sini?”. “Iya Bu, sudah lama…” Makin bingung dia.

O, berarti benar. Orang yang saya lihat tadi adalah orang yang saya kenal beberapa tahun lalu. Dulu dia seorang pemuda yang lugu dan sederhana, pakai baju seragam oranye. Ramah melayani pembeli. Dia adalah petugas pompa bensin yang pernah mengembalikan uang saya.

Dulu saya pernah mengisi bensin di tempat yang sama. Saya bayar dengan uang seratus ribu, karena terburu-buru saya langsung pergi tanpa menghitung uang kembaliannya. Setelah beberapa jam, barulah saya sadari kalau uang saya kurang.

Saya ingat terakhir kali saya mengeluarkan uang seratus ribu pada saat membeli bensin. Saya kembali ke pompa bensin itu dan saya bilang kalau uang kembalian bensin tadi kurang. Dia langsung bilang, “Iya betul Bu, ini uangnya lima pulu ribu. Maaf Bu, tadi saya mau panggil Ibu tapi Ibu sudah ngebut. Saya hafal mobil Ibu”.

Saya ingat kejadiannya karena waktu itu saya tidak terlalu berharap dia akan mengembalikan uang saya. Dia bisa saja bilang kalau saya yang salah karena saya kembali ke tempat itu setelah beberapa jam.

Mungkin sekarang dia sudah tidak ingat saya dan kejadiannya, tapi buat saya kejadian itu melekat di hati. Pimpinannya sangat tepat memilih dia sebagai pengawas dan mempercayainya memegang uang tunai yang nilainya cukup besar.

“Bu, Ibu kenal Saiful ya…?” Sekarang saya yang terkejut. “O, dia orang yang jujur…..sampaikan salam saya…..”. Dia tersenyum walau di hatinya pasti bertanya-tanya.


Pagi ini saya terharu dan bangga melihat seorang petugas pompa bensin yang dulu pekerjaannya hanya melayani pembeli, sekarang sudah menjadi seorang pengawas.

( Kisah nyata )

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun