Mohon tunggu...
Meitha KH
Meitha KH Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Learning by doing

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Meitha KH, Menelusuri Batu Karas

17 Februari 2020   17:50 Diperbarui: 17 Februari 2020   18:03 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memandang lautan luas dengan hamparan birunya, memang selalu menyejukkan kalbu. Ombak bergulung-gulung, bergemuruh, menghentak-hentak ke dalam jiwa. Duduk di bawah pohon yang rindang dengan dedaunan jatuh ke pangkuan, sambil merasakan lembutnya pasir, sambil menikmati peselancar yang menari-nari di permukaan lautan, mengikuti liuknya ombak menuju pantai. Ya, bagaimanapun laut dan pantai selalu memberikan kenikmatan dan ketenangan tersendiri.

Begitulah yang diungkapkan Fork (38 tahun), wisatawan asal Chekoslavia -- Eropa ini. Fork datang ke tempat ini bersama seorang teman dan dua anjingnya yang juga gemar bermain di Pantai. Fork sangat menyukai pantai. Beberapa pantai di Indonesia telah ia kunjungi, tetapi pantai inilah pantai  terbaik menurutnya. Barangkali, hal itu karena Fork memiliki hobi berselancar dan pantai ini sangat aman untuk berselancar baik untuk pemula maupun untuk mereka yang sudah mahir.

Pantai ini bernama Batu Karas. Pantai ini terletak di desa Batu karas, Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran. Jika Anda sudah sangat mengenal Pangandaran, dari pantai tersebut cukup melanjutkan perjalanan sekitar satu jam, maka Anda akan menemukan kawasan pantai Batukaras. Menuju pantai ini, bisa ditempuh sekitar 6-8 jam dari kota Bandung dengan menggunakan mobil pribadi atau transportasi umum seperti Bus.  Jika kita menggunakan Bus, sesampainya di Pangandaran, kita bisa melanjutkan perjalanan dengan menggunakan Bus kecil menuju desa Cijulang, setelah sampai di terminal Cijulang, kita bisa menggunakan jasa ojek dengan membayar 20.000 rupiah. 

Bagi Anda yang berasal dari luar daerah atau luar Negara dan tidak ingin bersusah payah menuju pantai tersebut, Anda bisa menggunakan pesawat terbang. Nah, jangan salah, Cijulang ini sudah memiliki Bandara penerbangan, yang berdiri pada tahun 1995. Pesawat yang dioperasikan adalah pesawat Sushi Air, dengan rute Bandung -- Cijulang, Jakarta -- Cijulang, dan Bali -- Cijulang. Tetapi tentu saja harus memesan beberapa hari sebelumnya sebab penerbangan ini belum memiliki jadwal yang tetap.

Sesampainya di  Pantai Batu Karas, Anda akan menjumpai banyak Penginapan atau Homestay. Perahu-perahu nelayan yang berjajar di pinggir pantai juga menghiasi tempat ini. Tidak perlu khawatir dengan harga penginapan tersebut, sebab harganya relatif murah. Mulai dari 150.000 sampai dengan 1.000.000 rupiah. Sebut saja salah satu contohnya  penginapan Bonsai. Penginapan dengan bangunan permanen ini menawarkan harga per satu malam adalah 250.000 rupiah dengan fasilitas dua tempat tidur, kamar mandi, kipas angin, meja rias, dan teras di depan kamar. Disediakan juga dapur umum untuk tamu yang ingin memasak.

Cukup murah bukan? Jika Anda tidak ingin memasak sendiri, tersedia warung nasi dan restoran dengan menu makanan Sea food yang lengkap dan terjangkau. Contohnya di restoran Kang Ayi. Di restoran ini kita bisa memilih ikan, udang, kepiting, atau cumi yang segar lalu dimasak dengan bumbu sesuai pilihan. Harganya juga beragam, untuk makan dua orang dengan cumi saus tiram dan kangkung yang lezat, cukup membayar 100 ribu saja. Jika rindu dengan makanan sehari-hari, kita bisa mengunjungi warung nasi dengan menu sederhana dan harga yang lebih murah pula. Maka tidak heran, kebanyakan wisatawan yang datang, tinggal di tempat tersebut untuk beberapa hari sampai beberapa bulan. Bahkan, salah satu wisatawan asal Jerman memutuskan untuk membeli sebidang tanah di daerah tersebut dan membangunnya menjadi sebuah penginapan.

Lalu apa saja keistimewaan dari pantai Batu Karas? Pantai ini sangat aman untuk berenang dan berselancar. Hampir semua pengunjung menikmati asinnya air laut dan gulungan ombak yang tidak membahayakan. Biasanya, Wisatawan asing membawa peralatan berselancar sendiri, bagi mereka yang belum memiliki surfing board atau papan selancar, bisa menyewa papan selancar yang disediakan di pinggir pantai dengan harga 70 ribu rupiah per hari. Mulai dari pukul enam pagi sampai pukul lima sore.

Jadwal mereka berselancar biasanya pagi hari dan sore hari, ada juga yang berselancar di siang hari, di bawah terik matahari yang cukup panas. Biasanya mereka menunggu pantai sepi, atau tidak ingin menyia-nyiakan waktu untuk latihan berselancar.

Bukan hanya orang dewasa yang menikmati kegiatan berselancar ini, anak-anak berusia 7 -- 12 tahun pun sudah ada yang mahir meliuk-liukkan tubuhnya di atas papan selancar. Anak-anak itu menelungkupkan tubuhnya di atas papan, ketika ombak datang mereka berdiri dan sedikit membungkukkan tubuhnya untuk menjaga keseimbangan. Lalu dengan indahnya mereka menari mengikuti ombak sampai ke pantai atau menyatu dengan lautan. Untuk peselancar pemula, Anda bisa membayar jasa pelatih sebesar 100 ribu untuk dua jam.

Selain pantai Batu Karas, di sekitar pantai tersebut kita bisa berkunjung ke tempat-tempat lain yang menarik, seperti Pantai Batu Nunggul, Pantai Madasari, Green Canyon, atau Batu Hiu. Tempat-tempat tersebut dapat kita tempuh menggunakan kendaraan pribadi. Lagi-lagi, tidak perlu khawatir bagi Anda yang tidak membawa kendaraan pribadi, sebab disediakan juga sewa motor dengan harga 50 ribu per hari. Cukup ramah bukan?

Ya, tempat ini memang sangat cocok untuk liburan dan untuk Anda yang hobi berselancar. Dengan harga yang murah, masyarakat dan pantai yang ramah, juga suasana yang meriah, tempat ini cukup lengkap untuk kita jelajahi keindahannya. Jangan lupa, bagi Anda yang berminat mengunjungi tempat ini, pesan tempat untuk menginap sebelum Anda berangkat, sebab jika musim liburan tiba, penginapan-penginapan di sini tidak selalu tersedia. Selamat berlibur dan berselancar!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun