Mohon tunggu...
Meita Dwi Sadwina
Meita Dwi Sadwina Mohon Tunggu... Petani - 1995

patisserie lovers an agricultural student

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ini 3 Nilai Penting dalam Sebuah Pengkhianatan

16 Desember 2020   17:32 Diperbarui: 16 Desember 2020   17:34 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pria berpindah karena pandangannya, sedang wanita berpindah karena hatinya"

kutipan ini menampar bagi setiap insan yang masih percaya dan menganut bahwa cintanya akan baik-baik saja. Sebab tidak ada yang tahu kapan kisah cintanya akan luluh lantak.

Cinta dapat mendatangkan anugerah dan bencana. Duanya tak dapat bersatu namun berdampingan, tinggal melihat siapa yang akan paling mendominasi diantara keduanya. Mengapa cinta yang digadang-gadangkan sebagai anugerah dari Allah dapat membawa bencana didalamnya?

"Bawasannya semua hal yang diberikan Allah adalah baik yang merubahnya menjadi buruk adalah sifat manusia yang tiada puas"

Sudah alaminya manusia diciptakan memiliki "nafsu ketidakpuasan", manusia akan terus mencari kepuasan atas segala sesuatu yang tidak akan pernah tercapai suatu kepuasan yang tertinggi jika diraih dari tangan manusia. 

Klasifikasi tertinggi dalam sebuah buruknya sebuah hubungan adalah hadirnya pengkhianatan. 

"Lahirnya penghianatan adalah buah ketidakpuasan"

Siapapun akan mengalaminya dan jangan pernah merasa sombong tidak merasakannya, sekalipun kamu tidak mengetahui. Sebagai manusia yang merasa hidupnya ingin baik-baik saja, hal ini tidak bisa disangkal. Kesetiaan dan penghianatan pasti selalu berdampingan sama halnya dengan kebaikan dan keburukan, tinggal melihat siapa yang paling mendominasi. 

Telah disinggung diawal bahwa pengkhianatan lahir dari ketidakpuasan. Cinta yang seharusnya membawa anugerah berubah bencana karena hadirnya "ketidakpuasan" didalamnya. Terdapat perantara yang menjembatani berubahnya sebuah kebaikan menjadi keburukan.

Sadarkah kita? layaknya kebaikan, apakah penghianatan dapat dilihat sisi baiknya juga?

Tentu bisa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun