"Pria berpindah karena pandangannya, sedang wanita berpindah karena hatinya"
kutipan ini menampar bagi setiap insan yang masih percaya dan menganut bahwa cintanya akan baik-baik saja. Sebab tidak ada yang tahu kapan kisah cintanya akan luluh lantak.
Cinta dapat mendatangkan anugerah dan bencana. Duanya tak dapat bersatu namun berdampingan, tinggal melihat siapa yang akan paling mendominasi diantara keduanya. Mengapa cinta yang digadang-gadangkan sebagai anugerah dari Allah dapat membawa bencana didalamnya?
"Bawasannya semua hal yang diberikan Allah adalah baik yang merubahnya menjadi buruk adalah sifat manusia yang tiada puas"
Sudah alaminya manusia diciptakan memiliki "nafsu ketidakpuasan", manusia akan terus mencari kepuasan atas segala sesuatu yang tidak akan pernah tercapai suatu kepuasan yang tertinggi jika diraih dari tangan manusia.Â
Klasifikasi tertinggi dalam sebuah buruknya sebuah hubungan adalah hadirnya pengkhianatan.Â
"Lahirnya penghianatan adalah buah ketidakpuasan"
Siapapun akan mengalaminya dan jangan pernah merasa sombong tidak merasakannya, sekalipun kamu tidak mengetahui. Sebagai manusia yang merasa hidupnya ingin baik-baik saja, hal ini tidak bisa disangkal. Kesetiaan dan penghianatan pasti selalu berdampingan sama halnya dengan kebaikan dan keburukan, tinggal melihat siapa yang paling mendominasi.Â
Telah disinggung diawal bahwa pengkhianatan lahir dari ketidakpuasan. Cinta yang seharusnya membawa anugerah berubah bencana karena hadirnya "ketidakpuasan" didalamnya. Terdapat perantara yang menjembatani berubahnya sebuah kebaikan menjadi keburukan.
Sadarkah kita? layaknya kebaikan, apakah penghianatan dapat dilihat sisi baiknya juga?
Tentu bisa.Â