Mohon tunggu...
Meita Dwi Sadwina
Meita Dwi Sadwina Mohon Tunggu... Petani - 1995

patisserie lovers an agricultural student

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Yuk Intip Kriteria Kedai Kopi Berkualitas!

14 Januari 2020   09:20 Diperbarui: 14 Januari 2020   16:39 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

coba hitung di kotamu, ada berapa jumlah kedai kedai kopi yang ada di kotamu sekarang? ups ! warkop masuk gak ? mohon maaf yang kekinian ya soalnya kita mau membahas tentang kedai-kedai kopi yang fancy masa kini nih :)

 Secara tidak sadar dengan menjamurnya kedai-kedai kopi, menyeret bahwa minum kopi itu udah jadi gaya hidup bahkan jadi kebutuhan primer loh! kok bisa kak? iya dong, bisa kelihatan jelas bagi orang yang suka nongkrong di kedai terus suka  uplod kopinya udah pasti mau menunjukan kalo dia lagi ngopi di kedai fancy ato gak mau nunjukin ada kopi yang menarik banget dan difoto terus diuplod supaya orang penasaran. 

Nah...beda nih sama orang yang udah  menjadikan kopi sebagai minuman pagi yang katanya bisa jadi mood booster. kalo  kata om saya "kalo gak minum kopi, kapten oleng bos !", bagi person yang mobile pastinya bakal beli kopi di kedai kopi terus take away deh atau gak dine in sebagai teman sambil ngerjain proyek.

oke ! ngomong-ngomong tentang kedai kopi, kok bisa ya kedai kopi tu menjamurnya cepet banget ya udah kayak panu di kulit, seminggu ada buka kedai kopi A besoknya kedai kopi B buka juga, terus sampai kedai kopi CDEFGH. sadar gak? orang berlomba-lomba buka kedai kopi karena saat ini lagi tren bangeeett. Orang indonesia suka banget latah kalo masalah yang lagi tren-tren gitu. 

Stop! jangan netting hehe, nih saya kasih contoh ya, pernah booming ais kepal, terus cepet banget ada gerai ais kepal yang lain,  giliran udah gak tren lagi tu gerai ais kepal ngapain? tutup! terus tren mie setan gitu, giliran trennya udah mulai biasa aja/stabil beberapa gerai mie mulai tutup karena kalah sama saing sama gerai lain. Sekarang lagi hype banget nih yang namanya "kedai kopi" kira-kira gimana ya trennya nanti? stay tune aja soalnya lagi booming.

sekarang kita masuk lebih inti lagi ya, semakin banyak kedai kopi yang buka akan semakin ter-grade dari kualitas numero uno sampai kualitas sekian. Nah...menurut sudut pandang saya, ini menurut sudut pandangan saya loh ya, ingat. tidak bermaksud menyinggung. oke !! yang saya liat dari "berkualitasnya" sebuah kedai kopi adalah :

1. kreativitas si owner dalam merancang menu

kita bisa liat dari kretivitas si owner dalam merancang menunya, kalo dari beberapa menunya itu terindikasi "speciality" berarti tu menu ada seni kreativitasnya owner, nah.. menu speciality ini cuma ada di kedai tersebut dan gak dipunyain sama kedai kopi lain, terus bikin nagih lah kalo dicoba, bukan menu ecek-ecek dengan rasa biasa saja. 

Ditambah si owner bisa rajin rilis menu speciality ini bisa banget membuktikan bahwa si owner passionate banget buat kedai kopinya tetep eksis . Jujur saya appreciate sama idenya dan pingin saya nikahin..eh salah pengen saya beli sebagai tanda appreciate :)

2. taste better, estetika dan  konsistensi

kalo bicara masalah makanan dan minuman 3 hal penting diatas menjadi koentji utama ! karena saya pernah terjun ke bidang food dan beverage, tiga hal ini butuh kerja keras dan evaluasi yang sangat banyak, perbaikannya juga harus secepat mungkin. kenapa ya? soalnya customer pasti bakal minggat karena makanan yang semula enak malah jadi biasa saja, apalagi penyajiannya jadi amburadul pokoknya payah lah. 

Pastinya customer gak pingin uangnya terbuang sia-sia karena makanan yang biasa saja, kalau udah begini pasti nyari tempat lain deh waduh gawat nih... oiya inget pepatah "membuat prestasi sih gampang tapi mempertahankannya yang susah" ini related banget sama 3 kunci diatas.

3. identitas

kok kedai kopi harus punya identitas? buat apaan ya? jangan diremehkan  ini penting! layaknya sebuah nama, nama yang diberikan orang tua kepada kita ada makna dan doa yang bakal ngebawa harapan orang tua ke anaknya kan? nah kalo di kedai kopi identitas ini lebih kepada konsep kedai. 

Soalnya kelihatan banget antara kedai yang terkonsep dengan baik dengan konsep kedai-kedai latah.  nih saya tunjukin contohnya ya... ada kedai kopi yang selama ini jadi pengamatan saya, kedai ini punya konsep self services dan integrated creative spaces. 

Walaupun kedai ini juga punya rencana ekspansi bisnis dengan membuka cabang lain tapi kedai ini juga ekspansi creative spaces contohnya apa sih? ya kayak kegiatan-kegiatan urban masa kini lah kayak workshop roasting and cupping, terrarium, bahasa asing yang banyak bekerja sama dengan kedai kopi lain atau instansi lain. pokok banyak banget ! coba bandingkan dengan kedai kopi lain apakah mereka punya hal semacam ini? tidak ! inilah yang dinamakan sebuah identitas. #beranibeda :)

ketiga poin ini menjadi bobot yang menjadi pengamatan saya selama ini dan masih banyak lagi pengamatan-pengamatan saya dalam menilai kualitas dari kedai kopi, mungkin pembaca yang lain punya parameter pengamatannya sendiri dan itu sah-sah saja,  monggo untuk sharing dengan saya jika tertarik :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun