Kami mulai sedih dan mulai mengalihkan makanan yang dimuntahkan dengan mengencerkan susu hangat dan memberikannya dengan alat suntik tanpa jarum.Â
Kami berharap setidaknya ada cairan yang masuk agar Hana tidak dehidrasi, karena ketika saya memencet bagian tengkuknya, tidak ada lagi kelenturan kulitnya untuk kembali pada posisi awal.
Hingga memasuki puncaknya di tanggal 11 April 2019 di pagi hari ketika rutinitas menyuapkan makanan dan obat, serta membersihkan dan membelai badannya, Hana banyak berdiam, tidak mengeong lagi dan tidak merespon belaian saya.Â
Saya sangat sedih, setiap hari saya membelainya, menempelkan kening saya pada kepalanya sembari mengucapkan kalimat penyemangat untuknya, terkadang saya menangis sendiri karena sudah tidak kuat melihat keadaanya setiap hari seperti itu.
Sore hari pukul kurang lebih pukul 15.10, dokter yang memeriksakan Hana mengatakan Hana sudah tidak bernyawa. Hasil pemeriksaan mengatakan Hana terkena penyakit Distemper, hingga akhir hidupnya ternyata selama 7 hari kami bersama Hana, ternyata dia terkena penyakit ini.Â
Mengetahui penyakit yang dialami Hana, saya menangis sesenggukan dan yang dapat saya lakukan adalah mengikhlaskan Hana dan menguburnya dengan layak supaya tenang. Pengalaman yang dapat petik di balik cerita kami yang merawat kucing yang terkena penyakit Cat Distemper dan berlaku bagi penyakit lainnya adalah:
1. Kasih sayang
Wajib dimiliki para owner yang memiliki kucing, baik sakit atau sehat kasih sayang nomer satu. Hana memang bukan manusia namun dia adalah mahluk hidup, hewan dan manusia diciptakan oleh satu pencipta yaitu Allah SWT. Kucing yang saudara sayang pasti merasakan kasih sayang yang dicurahkan begitu juga sebaliknya kucing kepada saudara.
2. Berusaha semampunya
Ketika kucing saudara sakit motivasi untuk merawatnya berawal dari usaha saudara sendiri. Jika pada akhirnya kucing yang dirawat meninggal bukan berarti usaha saudara gagal. Usaha yang telah dikeluarkan baik waktu, tenaga dan uang yang sudah dikeluarkan itu tidak sia-sia, setidaknya saudara sudah berusaha menemaninya pada kematian dengan cara yang layak.
3. Sabar dan telaten
Untuk kasus Hana yang sering memuntahkan makanan dan minumannya, bukan berarti saudara harus membiarkannya makan sendiri, tidak! Itu salah.Â
Kucing yang sakit nafsu makannya akan menurun drastis, pada titik itulah saudara harus sabar dan telaten menyuapi makanan dan minuman. Intinya jangan biarkan kucing saudara kelaparan dan kehausan dalam keadaan sakit sekalipun.