Heran deh, kenapa sih orang-orang ini kok ya pada nggak ada empatinya?
Masak orang harus mengalami kebanjiran dulu sebelum bisa berkata bijaksana pada orang lain yang terkena musibah? Apa iya sih dia bisa merasa senang kalau terkurung di atap rumah dikelilingi banjir?
Buat orang-orang yang hobi berkomentar seperti itu, aku sarankan bacalah novel banyak-banyak. Kalau tidak suka membaca, nonton film, gih. Atau ngapain aja deh. Yang pasti, orang-orang ini harus belajar untuk bisa merasa sakit tanpa harus dipukul. Harus bisa merasa sedih tanpa harus kehilangan.
Semoga kami semua diberi kekuatan untuk membereskan hal-hal yang tersisa dari banjir ini. Semoga teman-teman yang masih berkutat dengan air diberi kesabaran. Dan semoga mereka yang sibuk berkomentar diberi hidayah.