Ya, kadang, orang bayar pajak bukan karena nggak punya uang. Tapi mereka malas untuk pergi jauh dan ribet. Ya aku sih melihat orang-orang yang tinggal sekampung dengan mertuaku.
Motor yang mereka miliki tidak pernah keluar dari kampung. Paling jauh ke pasar Babelan yang lokasinya masih di dekat-dekat situ. Tidak ada polisi, tidak ada razia. Lalu, buat apa mereka repot-repot menghabiskan waktu seharian di BJB atau jauh-jauh ke Cikarang hanya untuk membayar pajak motor? Jalanan rusak pun, pemerintah tidak segera memperbaiki, kok.
Tapi.... sistem sebagus ini pun, kalau SDM petugasnya belum bisa mengimbangi, ternyata malah memberi harapan palsu pada masyarakat. Di kolom komentar status FB Mang Emil, aku membaca keluhan dari seorang warga Kabupaten Bekasi. Dia sudah membayar pajak motor di marketplace tapi tidak bisa melakukan pengesahan di Samsat dekat rumahnya (masih di wilayah Kabupaten Bekasi juga).Â
Katanya, dia harus ke Samsat Cikarang. Lah, kalau harus ke Cikarang juga, ngapain bayar online? Bayar aja di samsat deket rumah itu terus STNK-nya dikasih cap. Kelar deh, perkara. Masak orang sudah memanfaatkan teknologi semacam itu malah harus menyelesaikan urusannya di ujung dunia. Ngapain, kan? Aku kemudian teringat kata-kata bapak mertuaku yang aku tulis di paragraf-paragraf awal.
Ada yang harus dievaluasi oleh pemerintah Jawa Barat terkait ini. Mereka boleh saja bergembira dengan pendapatan yang tinggi dan mengklaim keberhasilan E-Samsat. Toh nyatanya aku juga merasakan manfaatnya.
Namun pemerintah tidak bisa menutup mata dengan satu dua keluhan yang mengatakan bahwa program ini tidak berjalan di daerahnya. Layanan E-Samsat ini buat seluruh warga Jawa Barat kan ya? Bukan mayoritas atau sebagian apalagi cuma untuk masyarakat kota?
Semoga layanan E-Samsat ini bisa lebih baik lagi ke depannya. Syukur-syukur kalau setelah pembayaran secara online, yang kita dapat adalah QR code dan kita tidak perlu lagi bawa kertas-kertas fotokopian. Yang perlu kita lakukan tinggal datang ke Samsat untuk scan QR code dan STNK bisa dicap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H