Saat SMP, aku ingat bapak pernah membelikanku 1 paket CD berjudul Encarta. Isinya adalah semacam ensklopedia dan hal-hal lain yang bisa membantu kita dalam belajar. Salah satunya, tentang membuat essay. Contoh essay yang ditampilkan di Encarta itu, untuk ditulis oleh anak setingkat junior high school adalah tentang pemberian pajak bensin yang tinggi untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
Anak-anak remaja di sana, sudah diajarkan untuk berfikir lebih dewasa. Mereka diajak untuk memikirkan negara dan lingkungannya. Seharusnya, kita juga melatih remaja kita untuk memikirkan hal-hal yang lebih luas daripada diri sendiri.
Kalau alasan anak-anak 13 tahun belum boleh menonton filmnya karena kekerasan yang ditampilkan, menurutku lebih masuk akal. Aku juga ngeri melihat adegan-adegan seperti ketika telinga Sancaka diiris. Namun seharusnya, anak-anak usia segitu sudah bisa berfikir bahwa adegan kekerasan yang ada di film bukan untuk ditiru.
Walau begitu, nilai-nilai tersebut akan bisa dipetik secara matang bila orangtua mendampingi anaknya menonton film dan mengajak anaknya berdiskusi. Bagian mana yang dinilai buruk, bagian mana yang baik, dan apa yang bisa kita lakukan di dunia nyata bercermin dari film itu.
Kalau tidak ya sudah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H