Mohon tunggu...
Meita Eryanti
Meita Eryanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penjual buku di IG @bukumee

Apoteker yang beralih pekerjaan menjadi penjual buku. Suka membicarakan tentang buku-buku, obat-obatan, dan kadang-kadang suka bergosip.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tiga Buku tentang Perempuan untuk Mendukung Perempuan Indonesia

12 Juli 2019   13:54 Diperbarui: 12 Juli 2019   14:10 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto oleh @wienarieska

Au mengingatkan pembacanya untuk menyayangi diri sendiri dan berbahagia meskipun belum memiliki jodoh. Selain itu, Au juga menuliskan bahwa quarter life crisis itu tidak perlu terlalu dipikirkan. Yang diperlukan hanyalah meyakinkan diri sendiri bahwa kita berada pada posisi dan kondisi yang tepat. Kita butuh berjuang sedikit lagi.

Di buku Wanita yang Merindukan Surga, Esty Dyah Imaniar mengajak kita untuk menempuh jalan hijrah yang sunyi. Ketika kebanyakan orang menempuh jalan hijrah dengan mengunjungi hijrah fest, menikah, lalu hidup penuh berkah, Esty mengajak muslimah untuk berproses, fokus pada keahlian dan substantif, lalu memiliki kontribusi untuk peradaban.

Bagian menarik dari buku ini adalah ketika Esty bercerita tentang temannya yang semula berjilbab panjang lalu jibabnya mengecil dan yang tadinya mengenakan rok kini bercelana panjang. Namun dia tidak mau menghakimi kawannya. Sebab Esty hanya melihat tampilan fisiknya saja. Dia tidak tahu bagaimana gejolak perasaan dan pemikirannya. Seolah mengingatkan orang-orang yang dengan mudah mengetik, 'maaf sekadar mengingatkan'.

Aku teringat kembali dengan Salmafina. Kita hanya bisa melihat dia dari Instagramnya saja. Instagramnya tidak menggambarkan pemikiran dan perasaannya secara utuh, kan? Yang bisa kita lihat hanyalah dia bercerai, lepas hijab, dan sepertinya ganti agama. Kita tidak tahu bagaimana perjalanan Alma mencari jati dirinya (Dia masih sangat muda, bagaimanapun).

Perempuan Indonesia perlu lebih banyak dukungan seperti yang dilakukan oleh ketiga penulis buku ini. Seperti kata Kalis dalam tulisan terakhir di bukunya: jangan biarkan perempuan berjuang sendirian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun