"Harusnya pakai brush pen yang merk ini. Bukunya yang harga sekian," kata narasumber pada seorang peserta pelatihan journaling yang aku ikuti beberapa minggu lalu.
Saat itu, aku tambah bersungut-sungut mengikuti pelatihannya. Aku sudah kecewa dengan pelatihan journaling ini sejak menit ke 30 paparan materi. Narasumber lebih banyak berbicara tentang pen brush, mildliner, highliner, stiker, stample, dan yang lainnya tanpa menyebutkan apa sih journal itu? Apa saja yang harus kita tulis dalam journal?
Titik berat pelatihan journaling menjadi pelatihan menghias journal dengan alat dan bahan yang tidak murah. Padahal menurutku, yang paling penting dalam journaling seharusnya adalah bagaimana membuat journal atau planner yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kita. Dan bagaimana journal itu membantu kita meraih impian kita.
Minggu lalu, aku melihat sebuah buku lucu berjudul 'The ABCs of Journaling' yang ditulis oleh Abbey Sy, seorang penulis dari Manila di Tokopedia. Buku ini diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh penerbit Haru. Aku lalu membeli dan membacanya.
Buku yang cantik ini memiliki tata letak yang menarik. Full colour, banyak foto, banyak gambar, banyak sketsa, ada aktivitas untuk pembaca coba, dan dilengkapi dengan tips cepat untuk melakukan instruksi yang tertulis dalam buku. Yakin, deh, kalian tidak akan merasa bosan saat membuka halaman-halamannya.
Buku 'The ABCs of Journaling' dibuka dengan bab 1 yang berjudul 'Bersiap Memulai'. Dalam bab ini, kita diperkenalkan dengan istilah asing yang banyak digunakan dalam buku ini, diperkenalkan dengan orang-orang terkenal yang rutin menulis journal, diberitahu apa itu journaling, dan ditunjukkan mengapa kita perlu menulis journal.
Secara singkat, journal adalah sebuah buku yang kita buat untuk diri sendiri. Isi dari buku tersebut adalah pengalaman, pikiran, dan ide kita. Menulis journal adalah cara untuk membongkar ide dan mimpi. Hal ini yang kemudian bisa membantu kita memecah ide atau mimpi kita dalam sebuah langkah kecil yang nyata. Selain itu, menulis journal dapat membantu kita mengenal lebih dalam diri kita sendiri.
Di Bab 2, kita diberi ide oleh penulis tentang hal-hal apa saja yang bisa kita dokumentasikan dalam journal kita. Kita bisa menuliskan daftar (daftar apa saja, mulai dari daftar keinginan sampai daftar belanjaan), pengalaman sehari-hari, tujuan dan hal-hal penting, makanan yang sudah kita coba, dan banyak lainnya. Penulis kemudian memberikan contoh halaman journal perjalanannya ke beberapa negara di bab 3.
Bab 4 berisi dengan cerita dari orang-orang hebat yang menulis journalnya setiap hari. Bagaimana mereka menulis journal dan apa saja yang ada dalam journal mereka.Â
Pada bab 5, kita diajak untuk membuat buku journal kita sendiri. Bagaimana menemukan inspirasi untuk mengisi journal, apa saja yang harus ditulis dalam journal, bagaimana menemukan gaya journaling kita sendiri, dan ada tips bagaimana memotret buku journal kita supaya cantik saat diunggah ke media sosial.Â
Buku 'The ABCs of Journaling' ini, memberikan tips supaya journal kita tidak membosankan dan nampak kreatif sehingga menarik ketika kita foto dan unggak ke media sosial.Â
Buat teman-teman yang mau mulai journaling, aku rasa buku ini cocok untuk dibaca. Percaya deh, menulis journal itu menyenangkan kok. Dan nggak harus pinter gambar atau berkreasi untuk memulai journaling.Â
Yang penting, kita mau menyisihkan waktu untuk mengisi journal kita. Kalau sudah terbiasa membuat journal, lama-lama kita akan belajar, kok. Bagaimana membuat journal supaya terlihat lebih menarik. Bagaimana menulis cantik. Bagaimana menggambar 'printilan-printilan'nya.
Aku pribadi, menulis buku harian sejak aku duduk di bangku sekolah dasar (karena melihat kakak sepupuku suka menulis buku harian di buku-buku yang lucu) dan mulai memiliki planner sejak duduk di bangku SMP ketika ibuku membelikanku buku 'Sekolah, Siapa Takut?' terbitan Mizan.Â
Tahun lalu, aku berkenalan dengan yang namanya bullet journal. Bullet journal adalah planner system yang di dalamnya terdapat rencana untuk masa depan, catatan dari masa lalu, kegiatan kita hari ini. Dalam bullet journal ini aku belajar untuk membuat journal-ku sendiri yang sesuai dengan kebutuhanku.
Aku masih banyak belajar dari praktisi bullet journal yang aku kenal di Instagram. Dan buku 'The ABCs of Journaling', walaupun tidak spesifik membahas tentang bullet journal, banyak membantuku dalam mengembangkan journal-ku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H