Babak kedua berisi gombalan-gombalan orang yang sedang jatuh cinta. Seperti kata-kata di halaman 64 yang berbunyi, "sejak mengenalmu,aku merasa seperti peramal, masa depanku terlihat begitu jelas."
Entah mengapa, membaca kata-kata itu aku jadi teringat dengan Dilan-nya Pidi Baiq. Ini kemungkinan kedua mengapa buku ini laris manis. Semua orang suka Dilan dan gombalan-gombalan yang menyertainya, kan?
Babak ketiga ungkapan orang yang sedang patah hati. Yang paling jleb adalah ungkapan yang ditulis pada halaman 92, "kita hanyalah suatu kisah yang tak berujung sah."
Walaupun akhirnya aku bisa mengkategorikan ketiga babak dalam buku ini, aku rasa akan lebih menyenangkan kalau buku ini ada ceritanya. Sekadar cerita saja. Seperti buku Peter Rabbit juga lucu. Tapi kayaknya, buku-buku yang banyak minatnya adalah buku-buku yang berisi kata-kata quote-able seperti buku Perihal Cinta Kita Semua Pemula.
Kata-kata dalam buku ini memang terlihat remeh. Misalnya kata-kata di halaman 23, "aku sudah bilang terima kasih berkali-kali, tapi belum ada yang titip kasih apalagi ngasih kasih sampai hari ini." Ini seperti teman-temanku yang suka mengganti kata 'terima kasih' dengan 'terima sayang'. Receh dan baperan.
Setelah selesai membaca buku ini, aku sebenarnya malah penasaran. Kok bisa sih penulisnya kepikiran kata-kata galau yang banyak bikin tertawa, kadang bikin merenung, kadang bikin ikutan sedih, dan seringnya bikin aku malah berkomentar: ih, apaan sih?
Kadang, perumpamaan yang dibuat sepele namun memberikan kesan pada pembacanya. Misalnya kalimat pada halaman 96 yang berbunyi: "jika yang kamu sebut cinta itu hanya antar jemput dan foto-foto, introspeksilah! Itu cinta atau darmawisata?" Juga kalimat pada halaman 48 yang berbunyi: "rindumu kuaci,kumakan sekali lalu sulit sekali berhenti."
Maksudku, siapa sih yang kepikiran menyamakan cinta-cintaan dengan darmawisata. Ada sih, di lagunya Lyla yang berjudul Turis. Tapi kan ya... Kemudian menyamakan rindu dengan makan kuaci. Iya sih, aku kalau makan kuaci nggak bisa berhenti kalau belum habis.
Apresiasi setinggi-tingginya, deh buat Ali Ma'ruf yang sudah menulis buku 'Perihal Cinta Kita Semua Pemula ini'. Kreatif banget kata-katanya.
Untuk teman-teman yang suka dengan kata-kata galau dan mengunggah status galau, buku ini cocok lho untuk kalian. Atau kalian ingin 'nggombalin' gebetan? Bisa juga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI