Mohon tunggu...
Meita Eryanti
Meita Eryanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penjual buku di IG @bukumee

Apoteker yang beralih pekerjaan menjadi penjual buku. Suka membicarakan tentang buku-buku, obat-obatan, dan kadang-kadang suka bergosip.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Di Balik Susu Rendah Lemak

11 Maret 2019   20:06 Diperbarui: 12 Maret 2019   13:03 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
fakta menarik tentang susu yang perlu kamu tahu (sumber: globalflare.com)

Saat berselancar di internet, secara tidak sengaja aku menemukan orang yang mengunggah perbandingan informasi nilai gizi susu rasa strawberry dan susu rendah lemak. Tidak ada yang istimewa, sih. Kandungan lemak dalam susu rendah lemak jauh lebih sedikit --ya pasti, donk, ini susu rendah lemak, remember?

Dalam Perka BPOM no.13 tahun 2016 tentang Klaim pada Label dan Iklan Pangan Olahan, disebutkan bahwa suatu produk bisa dikatakan rendah lemak bila jumlah lemak yang terkandung dalam produk tersebut maksimal 1,5 gram per 100 ml (3 gram per 200 ml). Susu rendah lemak ini mengandung 2,5 gram lemak per 200 ml. Artinya, ini masih sesuai dengan aturan yang ada.

membandingkan nilai gizi antar susu (sumber: intankadey.blogspot.com)
membandingkan nilai gizi antar susu (sumber: intankadey.blogspot.com)
Aku kemudian teringat dengan sebuah buku yang aku baca tentang "Low Fat". Dalam buku itu dikatakan bahwa lemak itu enak. Dia memberi rasa nikmat pada makanan atau minuman. 

Kalau sebuah produk makanan lemaknya dihilangkan, rasanya akan hambar. Konsumen jarang ada yang membeli makanan yang tidak enak walaupun sehat. Solusinya, perusahaan akan menambahkan kandungan gula atau karbohidratnya.

Lah, kalau kandungan karbohidratnya ditambah, jatuhnya sama aja nggak sehat donk?

fakta menarik tentang susu yang perlu kamu tahu (sumber: globalflare.com)
fakta menarik tentang susu yang perlu kamu tahu (sumber: globalflare.com)
Aku segera menengok lagi informasi nilai gizi yang diunggah di internet. Enggak, kok. Total karbohidrat untuk susu rendah lemak ini jauh di bawah susu rasa strawberry. Berarti apa yang ditulis di buku ini nggak terbukti, donk.

Well, buku tentang "Low Fat" yang aku baca itu terbitan New York. Mungkin di Amerika sana, itu yang terjadi. Lemak diganti dengan gula. Namun, ada yang menarik dari susu rendah lemak ini. Kandungan natriumnya jauh lebih banyak daripada susu rasa strawberry.

Nampaknya, supaya rasa dari susu rendah lemak ini bisa diterima rasanya, perusahaan menambahkan cukup banyak garam dalam produknya. Ini bukannya tidak apa-apa. 

Aku rasa, orang minum susu rendah lemak bukan semata-mata untuk kurus. Namun juga untuk menjaga kesehatan salah satunya jantung. Sayangnya, asupan natrium yang tinggi bisa menyebabkan kita terserang darah tinggi yang efeknya bisa berimbas ke jantung.

informasi nilai gizi susu rendah lemak (dokumentasi pribadi)
informasi nilai gizi susu rendah lemak (dokumentasi pribadi)
Wah, jadi susu rendah lemak juga nggak bagus ya ternyata?

Tapi tenang, asupan natrium ketika kita meminum susu rendah lemak (terutama merk ini) 'hanyalah' 120 mg/ 200 ml. Sedangkan asupan natrium yang dianjurkan oleh American College of Cardiology tahun 2017 adalah kurang dari 1500 mg per hari. Asal kemudian setelah minum susu rendah lemak kita tidak memakan keripik singkong sekilo, aku rasa angka ini masih aman.

Jadi, apa yang harus kita lakukan?

Dalam buku yang membahas tentang "Low Fat" itu, dikatakan bahwa tidak ada alasan yang cukup kuat untuk kita mengkonsumsi produk low fat. Kalau pilihannya adalah memakan gula pengganti lemak atau produk asli yang berlemak, maka pilihannya adalah produk asli yang berlemak.

Aku pun sebenarnya mau mengatakan hal yang sama. Produk-produk rendah lemak atau bebas lemak itu kadang-kadang tidak masuk akal. Aku bahkan pernah melihat iklan margarin rendah lemak. 

Di beberapa literatur aku membaca kalau margarin rendah lemak menggunakan tepung dan gula sebagai pengganti lemak. Maksudku, ayolah, margarin itu kan memang lemak. Mau diapakan lagi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun