Mohon tunggu...
Meita Eryanti
Meita Eryanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penjual buku di IG @bukumee

Apoteker yang beralih pekerjaan menjadi penjual buku. Suka membicarakan tentang buku-buku, obat-obatan, dan kadang-kadang suka bergosip.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Memaksimalkan Hasil Riset Kesehatan dengan "Systematic Review"

3 Agustus 2018   17:36 Diperbarui: 3 Agustus 2018   18:17 962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu lalu, secara mengejutkan Cochrane mengumumkan bahwa omega 3 tidak menurunkan resiko jantung. Ini bertentangan dengan kepercayaan orang selama ini. Namun mereka percaya diri mengumumkannya karena mereka yakin dengan metode yang mereka gunakan. Mereka menjamin design penelitiannya valid.

Beberapa hari kemudian, Dr. Ian Jhonson , seorang peneliti nutrisi dari the Quadram Institute dan Professor Tim Chico, seorang ahli obat-obat kardiovaskular di University of Sheffield, menyarankan bahwa penelitian dari Cochrane ini perlu ditindak lanjuti dengan serius. Tidak menutup kemungkinan, hasil systematic review ini akan mengubah label suplemen omega 3 dan mengubah guideline pengobatan penyakit kardiovaskular.

Kembali ke kajian tentang kontrasepsi hormonal sebagai kontributor hipertensi pada perempuan. Bila kajian dilakukan dengan metode systematic review (yang tidak membiarkan orang mempertanyakan keabsahannya), kajian ini tentu bisa dilirik oleh pemangku kebijakan. Kontrasepsi hormonal mana yang bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah? Kontrasepsi jenis itu, mungkin akan diawasi penggunaannya.

Mungkin, Puspiptek (Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) bisa membuka divisi systematic review di bidang kesehatan dan obat seperti The Cochrane Database of Systematic Review. Divisi tersebut akan mengumpulkan inovasi dan laporan penelitian yang selanjutnya diolah menjadi systematic review. Systematic review ini kemudian dibuat masukan untuk penentu kebijakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun