Beberapa tahun lalu, saat masih baru-baru di Tangerang dan tidak mendapat cuti lebaran, aku menghabiskan malam terakhir di bulan Ramadan dengan itikaf di masjid. Aku mendengar istilah itikaf juga baru pertama kali itu. Seorang asisten apoteker senior yang pertama kali mengajakku beritikaf.
Secara literatur artinya menetap. Dalam konteks ibadah di agama Islam, artinya adalah berdiam diri di masjid dalam rangka mencari keridaan Allah dan bermuhasabah atas perbuatannya. Definisi ini aku dapat dari Wikipedia (agak gak bisa dipertanggung jawabkan, ya? Tapi memang kurang lebih artinya itu, sih).
Berdiam diri di sini, di masjid yang aku dan asisten apoteker senior datangi, orang-orang benar-benar pindah tinggal di masjid. Aku sampai terperangah melihat orang-orang yang membawa peralatan hidup minimal seperti bantal, selimut, dan alat mandi. Kata asisten apoteker, ini adalah cara mereka mengisi 10 malam terakhir di bulan Ramadan.
Aku hanya bertahan 2 hari mengikuti itikaf ini. Katakan lah aku memang sombong dan pemalas. Namun memang butuh perjuangan keras dan tekat yang kuat untuk bisa bertahan di masjid selama 10 hari. Alasannya tentu saja energiku terkuras di siang hari untuk bekerja. Kalau tidak besoknya libur, aku tidak sanggup melakukan itikaf. Aku merasa harus tidur malam agak lamaan.
Sebetulnya, banyak orang yang juga sepertiku. Bekerja di siang hari, lalu mereka ke masjid menjelang solat isya. Kemudian mereka solat isya berjamaah di masjid yang dilanjutkan solat tarawih, mengaji, tadarus, solat malam, sahur, hingga solat subuh di masjid itu. Mereka tidur sejam atau 2 jam di sela-sela kegiatan ibadahnya. Dan aku salut sekali mereka bisa menjalaninya.
Malam ini, aku naik motor melewati sebuah pusat perbelanjaan. Jalanan di depan pusat perbelanjaan tersebut macet parah. Dan di pintu masuk pusat perbelanjaan tersebut tertulis parkir penuh. Serta di depan pusat perbelanjaan terdapat tulisan besar tertulis 'diskon besar-besaran'.
Well, orang punya caranya sendiri-sendiri untuk menghabiskan malam di bulan Ramadan. Untuk berburu pahala atau berburu diskon. Aku sih masih berusaha.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H