Aku merenggangkan badanku setelah berjam-jam duduk menghadap ke layar kaca. Hari Minggu ini, aku dan suamiku menghabiskan seharian waktu kami untuk menonton serial kartun Jepang.
"udah jam 3. Di luar kayaknya gerimis deh," kata suamiku.
Aku menengok ke arah pintu depan yang terbuka.
"Kayaknya iya," sahutku setelah melihat teras yang basah.
"Lanjut episode berikutnya," kata suamiku sambil menekan tombol 'next' di notebook.
Aku kembali memandang layar kaca.
Biasanya, hari Minggu adalah waktu untuk main di luar. Kami mengunjungi saudara, mengunjungi teman-teman, pergi ke suatu tempat yang belum pernah kami kunjingi, atau kemana saja. Kami tidak pernah berada di rumah pada hari Minggu.
Namun karena sedang berpuasa, hari Minggu ini kami diam di rumah. Kami hanya menonton serial kartun seharian. Jika tidak sedang berpuasa, hari minggu adalah saat untuk mencuci baju. Namun karena berpuasa, kami menggeser jadwal mencuci baju ke Sabtu malam. Aku juga tidak perlu memasak pagi-pagi karena kami sudah sahur sebelum azan subuh berkumandang. Hari Minggu itu, benar-benar menjadi waktu untuk kami berdua. Kami jadi membicarakan lebih banyak hal daripada biasanya.
Selesai salat ashar berjamaah, aku memasak untuk berbuka puasa. Aku membuat es timun suri, memotong pepaya, dan memasak sop iga. Suamiku membantu memasak sebisanya dan membereskan dapur.
Pukul 5 sore, aku dan suami berjalan-jalan mencari kudapan untuk membuka puasa kami. Kami bertemu dengan beberapa orang tetangga yang sedang menikmati keramaian jalan di ujung gang. Kami berbincang bersama-sama.
Ketika azan magrib berkumandang, kami sama-sama menyantap sajian yang kami buat. Rasa sopnya tidak seperti yang dijual di foodcourt apartemen Grand Centerpoint sih, tapi juga tidak buruk. Kami menikmatinya.
