Mohon tunggu...
Meita Eryanti
Meita Eryanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penjual buku di IG @bukumee

Apoteker yang beralih pekerjaan menjadi penjual buku. Suka membicarakan tentang buku-buku, obat-obatan, dan kadang-kadang suka bergosip.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Memahami Penyakit Autoimun

20 April 2018   13:50 Diperbarui: 30 April 2018   21:45 1245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada yang pernah mendengar tentang penyakit lupus? Atau multiple sclerosis? Atau rematik? Ketiganya adalah contoh dari penyakit yang masuk kategori penyakit auto-imun. Eh, apa sih penyakit auto-imun?

Dikutip dari buku Pharmacotherapy: a Pathophysiologic Approach yang disusun oleh Joseph T. Dipiro dkk., (mahasiswa farmasi atau kedokteran harusnya tidak asing dengan buku ini) di dalam tubuh kita terdapat sebuah sistem kekebalan tubuh yang akan melindungi tubuh kita dari senyawa-senyawa asing yang dapat menyebabkan "kerusakan" dalam tubuh.

Masalahnya, sistem imun (kekebalan) tubuh, bukan hanya dirancang untuk mengusir senyawa-senyawa asing yang masuk ke tubuh seperti virus, bakteri jahat, dan makanan yang mengandung alergen (alergen adalah suatu senyawa yang dapat menyebabkan alergi), mereka juga menyerang sel-sel jahat semacam kanker dan (sayangnya) kadang juga menyerang sel-sel tubuh sendiri yang sehat.

Nah, ketika sistem imun tubuh ini menyerang sel-sel tubuh sendiri yang sehat, terjadilah penyakit yang bernama penyakit auto imun.

Penyakit autoimun disebabkan oleh mikroorganisme

tekno.tempo.co
tekno.tempo.co
Kenapa sih kok sistem imun malah menyerang sel yang tidak berdosa? belum banyak yang diketahui orang untuk menjawab pertanyaan itu.

Namun dari medlineplus.gov, sebuah situs kesehatan terpercaya di Amerika Serikat, yang di-update tanggal 5 April 2018, dikatakan bahwa salah satu teori penyebab penyakit autoimun ini adalah adanya mikroorganisme (semacam bakteri atau virus) dan obat yang memicu perubahan sikap sistem imun.

Patrick Holford, dalam bukunya yang berjudul Boost Your Immune System mengatakan hal yang senada. Untuk lebih mudah memahaminya, Holford mengumpamakan tubuh kita adalah sebuah suku yang tiap orang berbicara menggunakan bahasa yang sama.

Misalkan, tubuh kita adalah Jawa Tengah dan setiap sel (yang kita umpamakan orang) berbicara dengan bahasa Jawa. 

Orang Jawa bisa mengenali orang asing karena Si Orang Asing menggunakan bahasa yang berbeda. Ketika pasukan pertahanan orang Jawa Tengah menemukan Si Orang Asing, dia akan segera meringkus, menyerang, dan menghancurkannya.

Menjadi masalah kemudian adalah adanya orang Jawa Timur (sumpah aku enggak berniat bilang orang Jawa Timur itu jahat. Ini semua hanya contoh). Orang Jawa Timur juga menggunakan Bahasa Jawa walaupun dialeknya berbeda. Pasukan pertahanan mengenali orang Jawa Timur sebagai orang Jawa Tengah juga karena sama-sama menggunakan bahasa Jawa. Padahal orang Jawa Timur ini berbeda.

Treponema, bakteri penyebab sipilis, mirip-mirip seperti itu. Antigen atau bahasa yang digunakan treponema, mirip dengan yang digunakan oleh cardiolipin, sel yang menyusun otot jantung.

Treponema yang memang punya niat jahat, menyebabkan kerusakan di dalam tubuh. Ketika terjadi kerusakan itulah sistem kekebalan tubuh baru ngeh dengan adanya penyusup. Mereka kemudian menyerang treponema.

Namun saat menyerang treponema, sistem kekebalan tubuh juga menyerang sel otot jantung yang menggunakan bahasa yang sama dengan treponema. Di situlah terjadi penyakit autoimun.

Penyakit autoimun disebabkan oleh alergi

corporate.kimiafarmaapotek.co.id
corporate.kimiafarmaapotek.co.id
Hal menarik lainnya yang dibahas oleh Holford adalah ada kaitannya antara penyakit autoimun dengan alergi. Teorinya, ketika sistem kekebalan tubuh kita terlalu sensitif dengan makanan yang kita makan, sistem kekebalan tubuh akan menyerang juga sel tubuh tertentu.

Holford mencontohkan sebuah kasus yang dialami kliennya. Kliennya mengeluh selalu merasa kehausan. Kemudian Holford memintanya untuk mengecek tiroidnya. Ternyata dia mengalami hipotiroidisme. Hipotiroidisme bisa terjadi karena sistem imun tubuh menyerang kelenjar tiroid (ini juga salah satu tipe penyakit sistem imun).

Baca juga: Apa yang Bisa Kita Lakukan Bila Didiagnosa Penyakit Autoimun?

Holford kemudian menyarankan kliennya itu untuk tes anti-thyroid antibodies. Dan hasilnya positif. Apa itu artinya?

Sistem imun tubuhnya memproduksi antibodi yang menyerang sel produsen thyroxine (hormon tiroid). Orang yang mengalami ini biasanya alergi terhadap gandum, susu, dan kedelai. Untuk memastikannya, Holford meminta kliennya untuk tes alergi di laboratorium. Dan hasilnya ternyata positif.

Karenanya, Holford selalu menyarankan orang yang mengalami penyakit autoimun untuk melakukan test alergi. Apakah tubuhnya tidak bisa mentoleransi makanan atau kondisi tertentu? Tujuannya, supaya orang tersebut menghindari makanan penyebab alergi yang dapat membuat sistem imun tubuhnya bergejolak.

Dalam artikel di laman nih.gov yang dirilis tanggal 2 Juni 2013, ilmuwan National Institutes of Health menyatakan bahwa penyakit autoimun seperti multiple sclerosis, asthma, crohns disease, celiac disease, dan diabetes tipe 1 adalah perkembangan dari alergi. Selain dari itu, autoimun juga bisa terjadi dari infeksi dan kanker.

Setiap sel dalam tubuh memiliki identitas dan fungsinya masing-masing. Untuk tetap sehat, tubuh harus hidup dalam harmoni. Banyak musuh yang mencoba mengganggu keseimbangan tubuh kita. Mulai dari makanan yang tidak baik sampai polusi udara.

Untuk menjaga supaya kita tetap sehat dan sistem kekebalan tubuh kita berfungsi sebagai mana mestinya, kita harus bisa mengenali apa yang menjadikan sistem tubuh kita 'lepas kontrol'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun