Mohon tunggu...
Meita Eryanti
Meita Eryanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penjual buku di IG @bukumee

Apoteker yang beralih pekerjaan menjadi penjual buku. Suka membicarakan tentang buku-buku, obat-obatan, dan kadang-kadang suka bergosip.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berlibur di TBM Hegar Manah Garut

16 Februari 2017   16:11 Diperbarui: 16 Februari 2017   16:40 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Dengan mata berkaca-kaca, Mama Faij menceritakan tentang 2 anak yang karyanya bisa masuk di buku antologi anggota BOC. BOC (Biblio Ciro) adalah komunitas pecinta perpustakaan SMA N 1 Cilacap. Dari facebook juga Mama Faij bisa berkenalan dengan penanggung jawab pembuatan buku itu dan melobi supaya karya tulisan yang dibuat anak-anak di TBM Hegar Manah dapat masuk ke buku antologi tersebut.

Mama Faij mengirimkan 4 buah tulisan, namun yang bisa masuk dalam buku dengan judul “Rekam Jejak Karya BOC” hanya 2 tulisan. Namun hal itu tetap membuatnya terharu. Apalagi Mama Faij sempat berdebat dengan orang tua anak-anak karena di TBM anak-anak sering disuruh menulis oleh Mama Faij. Bagi orang tua anak-anak itu, menulis masih belum menjadi kegiatan yang penting.

Buku ini kemudian menjadi motivasi anak-anak untuk lebih giat belajar menulis. Selain itu memotivasi Mama Faij sendiri untuk bisa lebih gigih memperjuangkan karya anak-anak.

***

Pernikahan Dini

Di rumah Mama Faij, aku bertemu dengan keponakannya yang sedang menggendong bayinya. Kami makan siang bersama sambil berbincang.

Keponakan Mama Faij adalah ibu muda berusia 17 tahun yang baru melahirkan anak pertamanya. Dia menikah ketika kelas 3 MTs (setara SMP) dan sebulan menjelang ujian. Orang tuanya memintanya berhenti sekolah dan menikah dengan kawan dari kakaknya.

Dia kemudian bercerita bahwa anak perempuan di daerah situ menikah pada usia belasan tahun.

“Menikah umur dua puluh lebih dikit aja udah ketuaan, teh,” katanya.

Lah, dua puluh lebih dikit aja ketuaan. Apa kabar aku yang umurnya dua puluh lebih banyak?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun