Dengan mata berkaca-kaca, Mama Faij menceritakan tentang 2 anak yang karyanya bisa masuk di buku antologi anggota BOC. BOC (Biblio Ciro) adalah komunitas pecinta perpustakaan SMA N 1 Cilacap. Dari facebook juga Mama Faij bisa berkenalan dengan penanggung jawab pembuatan buku itu dan melobi supaya karya tulisan yang dibuat anak-anak di TBM Hegar Manah dapat masuk ke buku antologi tersebut.
Mama Faij mengirimkan 4 buah tulisan, namun yang bisa masuk dalam buku dengan judul “Rekam Jejak Karya BOC” hanya 2 tulisan. Namun hal itu tetap membuatnya terharu. Apalagi Mama Faij sempat berdebat dengan orang tua anak-anak karena di TBM anak-anak sering disuruh menulis oleh Mama Faij. Bagi orang tua anak-anak itu, menulis masih belum menjadi kegiatan yang penting.
Buku ini kemudian menjadi motivasi anak-anak untuk lebih giat belajar menulis. Selain itu memotivasi Mama Faij sendiri untuk bisa lebih gigih memperjuangkan karya anak-anak.
***
Pernikahan Dini
Di rumah Mama Faij, aku bertemu dengan keponakannya yang sedang menggendong bayinya. Kami makan siang bersama sambil berbincang.
Keponakan Mama Faij adalah ibu muda berusia 17 tahun yang baru melahirkan anak pertamanya. Dia menikah ketika kelas 3 MTs (setara SMP) dan sebulan menjelang ujian. Orang tuanya memintanya berhenti sekolah dan menikah dengan kawan dari kakaknya.
Dia kemudian bercerita bahwa anak perempuan di daerah situ menikah pada usia belasan tahun.
“Menikah umur dua puluh lebih dikit aja udah ketuaan, teh,” katanya.
Lah, dua puluh lebih dikit aja ketuaan. Apa kabar aku yang umurnya dua puluh lebih banyak?