Mohon tunggu...
Meita Eryanti
Meita Eryanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penjual buku di IG @bukumee

Apoteker yang beralih pekerjaan menjadi penjual buku. Suka membicarakan tentang buku-buku, obat-obatan, dan kadang-kadang suka bergosip.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tim Hore Jalan-jalan ke TBM Teratai Bambu

12 Oktober 2016   20:48 Diperbarui: 13 Oktober 2016   16:48 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika Romi sampai dan menghentikan laju motornya, dia bercerita.\

“Tadi kan kepisah sama kalian, trus aku tanya orang jalan ke Neglasari bener kesini gak. Bapak-bapak yang kutanyain ngangguk trus ngeliatin aku lama. Tiba-tiba ada yang manggil aku, ‘Jang itu orang gila.’ Aku jadi diem.” Kata si Romi.

***

Itu adalah secuplik drama ketika aku, Kang Rendi, dan Romi (yang menamakan diri tim hore) pergi ke TBM Teratai Bambu yang ada di Cipongkor. Dua kali aku bertemu dengan pengelolanya, Teh Ncum, di TBM Pengelolaan Lingkungan Cibungur di Batujajar.  Ketika pertemuan itu, Teh Ncum bercerita bahwa kegiatan di TBM Teratai Bambu berjalan dari pagi sampai menjelang magrib. Pagi-pagi Teh Ncum mengisi kegiatan di TBM untuk anak-anak 5 tahun ke bawah yang tidak menempuh jenjang pendidikan TK. Anak-anak tersebut tidak dimasukkan TK oleh orang tuanya karena masalah biaya. Siangnya Teh Ncum mengisi kegiatan untuk anak-anak SD dan sorenya mengisi kegiatan untuk anak-anak SMP dan SMA.

Teh Ncum adalah lulusan pesantren dengan jenjang SMP sehingga kebanyakan kegiatan diisi oleh kegiatan keagamaan. Niat Teh Ncum tidak muluk. Beliau hanya ingin anak-anak di kampungnya mengisi waktu luangnya dengan bermanfaat dan menjauhkan mereka dari pengaruh lingkungan yang buruk.

Teh Ncum juga bercerita kalau sarana di TBM Teratai Bambu masih terbatas. Buku-buku bacaannya sangat sedikit sehingga kadang Teh Ncum juga bingung mau bercerita apa pada anak-anaknya. Lagi, belum ada bahan bacaan untuk ibu-ibu yang menunggui anaknya berkegiatan di TBM Teratai Bambu.

Berlandaskan rasa penasaran dan keinginan untuk jalan-jalan itulah Aku, Kang Rendi, dan Romi pergi kesana minggu kemarin. Setelah banyak berdrama di jalan, akhirnya kami sampai di TBM Teratai Bambu yang terletak di desa Neglasari Kecamatan Cipongkor Kabupaten Bandung Barat ketika mendung sudah menggelayut di langit dan anak-anak kecil bubar berkegiatan.

Kami lalu mengobrol dengan Teh Ncum dan menyerahkan buku-buku yang kami bawa. Ternyata keterbatasan yang diceritakan Teh Ncum sewaktu bertemu kami di TBM Pengelolaan Lingkungan Cibungur bukan sekedar basa-basi.

TBM Teratai Bambu menggunakan sebuah rumah panggung yang terbuat dari bambu sebagai tempat kegiatan. Ada dua rak buku disitu. Yang satu sebuah rak buku berisi Al Quran dan buku pelajaran sains berbahasa Inggris dan yang satu sebuah rak yang kosong. Untung kami datang tidak dengan tangan kosong.

“Ini buku bahasa Inggris dapet dari mana?” tanyaku.

“Itu sumbangan dari sana tea, Teh.” Jawab Teh Ncum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun