Mohon tunggu...
Meita Eryanti
Meita Eryanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penjual buku di IG @bukumee

Apoteker yang beralih pekerjaan menjadi penjual buku. Suka membicarakan tentang buku-buku, obat-obatan, dan kadang-kadang suka bergosip.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Pasien yang Berbayar

26 Juli 2016   09:43 Diperbarui: 26 Juli 2016   10:46 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku yang saat itu sedang memegang botol obat, ingin rasanya melemparkan botol obat itu pada pasien ini ketika dia lewat di depan ruanganku. Dia ni kenapa sih?

Setelah beberapa saat di ruang dokter, tiba-tiba, si dokter gigi keluar dari ruangannya dan berteriak, “Saya gak mau meriksa pasien ini. Suruh pulang aja pasiennya. Dia gak punya etika.”

Pasien yang sedang menunggu dan petugas yang ada di situ langsung menoleh ke arah ruang gigi. Si perawat lalu masuk ke ruang gigi. Setelah hening beberapa saat, kemudian orang-orang jadi kusak-kusuk menanyakan apa yang terjadi.

Setelah semuanya reda dan pasien yang menunggu dokter umum sudah tidak banyak, aku lalu menghampiri bidan dan perawatnya.

“Si dokter gigi kenapa sih itu tadi?” tanyaku.

“Gak tau Teh, tadi kan pas keluar dari ruangan dokter gigi, pasiennya minta dirujuk. Trus pas aku bilang sama dokter gigi, dokter giginya gak mau bikin surat rujukan, katanya aku aja yang suruh nulis. Ya udah aku tulis. Kayaknya dokter gigi marah banget deh sama pasiennya.” Kata bidan.

Dokter giginya marah, soalnya pasiennya belagu.” Kata perawat.

Dia lalu duduk sambil memegang kasa untuk dilipat lalu mendongeng, “Tadi pas aku nyuci alat, dokter gigi cerita. Pasiennya ditanyain sama dokter gigi, giginya kenapa. Pasien bilang giginya lubang. Terus pas dokter tanya lagi si pasiennya tiba-tiba bilang ‘Dokter jangan nanya-nanya terus saya ni lagi sakit.’. Sampe disitu, dokternya udah bete, trus bilang kalau pasiennya masih belagu dokter gak mau meriksa. Eh, pasiennya malah nyolot, ‘Dokter gak bisa bilang gak mau periksa saya, saya kan sudah bayar.’. Naik pitam deh dokternya. Trus bilang,’ Bapak mau masalah ini diselesaikan dimana’ trus keluar.”

Ya ampun, tu pasien bilang sama semua orang kalo dia bayar. Emang dia bayar berapa sih?

“Pingin banget tau kubilang, semua yang duduk di sini pasien BPJS, dan mereka semua bayar! Gak ada tuh yang teriak-teriak kayak dia gitu.” Kata bidannya masih menyimpan emosi untuk pasien yang tadi.

“Emang dia bayar berapa sih iuran BPJSnya?” tanyaku. “Dia ambil kelas I kali yah?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun