Lalu bagaimana bila wanita hamil ingin berpuasa?
Team research dari Tehran University dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa seorang wanita yang hamil bila rentang usianya 25 – 35 tahun, indeks massa tubuhnya normal, dan tidak memiliki penyakit kronis dan sistemis maka berpuasa tidak akan mempengaruhi kehamilannya. Tentu, ini harus disertai dengan pengaturan pola makan yang seimbang.
Namun, saat seorang wanita hamil, resistensi sel terhadap insulin meningkat dan terjadi penurunan ekstraksi insulin di hati sehingga hal ini memungkinkan wanita hamil mengalami diabetes. Hanya sebagian wanita yang terdiagnosa sebagai gestasional diabetes. Wanita yang mengalami gestasional diabetes tidak dianjurkan berpuasa karena sangat berisiko.Â
Bila pun mau berpuasa, mereka harus diawasi dengan ketat oleh tenaga kesehatan. Pada mereka harus dilakukan evaluasi sebelum berpuasa. Evaluasi ini berupa pemantauan kadar gula darah dan nilai HbA1C.Â
Hanya wanita dengan kadar gula darah dan HbA1C yang terkontrol dan mendekati normal yang diperbolehkan berpuasa. Meskipun kenormalannya karena obat. Tim tenaga kesehatan yang nantinya akan menyesuaikan obat atau pun insulin yang harus digunakan.
Wanita yang mengalami gestasional diabetes yang ingin berpuasa harus mendapatkan konseling mengenai komplikasi yang terjadi pada janin dan sang ibu bila gula darah tidak bisa dikontrol, dan edukasi yang berfokus pada kemampuan self-management.
Mereka harus mengatur pola makannya, memantau kadar gula darah dan keton urinnya secara berkala dan teratur, dan beraktivitas fisik. Termasuk pada penyesuaian obat dan dosisnya yang akan dilakukan oleh dokter dan apoteker.
Saran saya, bila sedang hamil dan ingin ikut puasa di bulan Ramadan, berkonsultasilah pada tenaga kesehatan jauh hari sebelumnya sehingga bisa dipersiapkan kondisinya untuk berpuasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H