“wah, ada buku skateboard ma sepeda….” Kata anak yang lain.
“Di sini, buku buat anaknya sumbangan dari Asian Fondation, Teh. Jadi semuanya make bahasa Inggris. mereka gak pada ngerti. Makanya mereka girang banget dapet buku dari teteh. Makasih ya…” Bisik A Rendy padaku.
Aku lalu teringat pada Mbak Lutfi, salah seorang teman, ketika dia mengajakku dalam kegiatan berbagi buku. Dia bilang, supaya buku yang dibagikan bermanfaat, idealnya kami harus mendampingi tempat-tempat yang kami beri buku. Kami seharusnya ada di sana untuk membacakan dan menjawab pertanyaan anak-anak mengenai hal-hal dalam buku itu yang mereka tidak tahu. Buku memang sumber ilmu, tetapi mereka tidak bisa berdialog.
Aku lalu mengambil sebuah buku yang berbahasa Inggris tersebut dan menceritakan isi bukunya. Mereka mendengarkanku bercerita dengan seksama dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang aku lontarkan terkait ceritanya. Mereka juga bisa menceritakan kembali cerita yang aku sampaikan.
Selesai aku bercerita, anak-anak lalu mengajakku untuk bermain musik. Aku yang sama sekali tidak mengerti musik hanya terbengong. Tetapi mereka lalu mengajariku bermain alat music pukul sederhana.
“Mereka ni nyenengin banget sih.” Kataku terharu.
A Rendy dan teman-temannya kemudian mengajakku ke sebuah acara dimana TBM Asy Syifa mendapatkan hadiah beberapa buah buku untuk tambahan koleksinya. Acara itu adalah acara motivasi untuk anak remaja yang dipandu oleh motivator ternama, Syafii Efendi.
Suatu hari, aku akan kesana lagi untuk berbagi cerita dengan membawa buku anak berbahasa Indonesia. Adakah yang tertarik untuk ikut berbagi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H