Negara Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai jenis tumbuhan dan kekayaan alam yang melimpah. Indonesia merupakan salah satu negara megabiodiversity karena memiliki hutan tropis terbesar kedua di dunia, memiliki lebih dari 20.000 jenis tumbuhan obat, namun hanya 1.000 jenis saja yang sudah di data dan telah dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional hanya sekitar 300 jenis.Â
Masyarakat di Indonesia mempunyai kebiasaan menggunakan obat tradisional sebagai obat alternatif untuk mengobati berbagai macam penyakit. Obat tradisional menggunakan bahan alam yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, tumbuhan tersebut mengandung senyawa kimia yang dikenal dengan metabolit sekunder.Â
Tumbuhan akar bajakah (Spatholobus littoralis Hassk) merupakan salah satu tumbuhan yang secara empiris dimanfaatkan oleh masyarakat pedalaman Kalimantan sebagai obat tradisional (1).
Di Kalimantan terdapat sejumlah tanaman hutan yang sudah diidentifikasi berpotensi sebagai bahan obat salah satunya adalah Bajakah. Bajakah memiliki nama ilmiah Spatholobus littoralis Hassk. Bajakah merupakan salah satu tanaman yang banyak tumbuh di Kalimantan Tengah namun belum banyak dimanfaatkan. Masyarakat dayak sejak dahulu menggunakan tumbuhan akar bajakah sebagai obat untuk mengembalikan stamina saat beraktifitas di hutan dan untuk mengobati berbagai macam penyakit.Â
Dalam bahasa Dayak, bajakah artinya akar bukan suatu spesies tertentu. Kayu bajakah merupakan tumbuhan dari genus Poikilospermum Zipp. Ex Miq yang banyak tumbuh di daerah Asia. Kayu bajakah digunakan sebagai tumbuhan obat yang bersumber dari tradisi dan kepercayaan masyarakat. Khasiat yang didapatkan dikarenakan adanya berbagai senyawa fenol di dalam tanaman tersebut.Â
Bajakah semakin terkenal setelah diteliti 3 siswa Sekolah Menengah Umum dari Palangkaraya yang melaporkan hasil penelitian mereka pada sebuah ajang lomba international di Seoul, Korea Selatan, dan menyatakan bahwa bajakah dapat menyembuhkan penyakit kanker (2, 3).
Terdapat 2 macam bajakah yaitu bajakah kuning dan bajakah merah. Bajakah kuning dipercaya oleh masyarakat memiliki berbagai macam khasiat diantaranya untuk mencegah hipertensi, kolesterol, penyakit jantung, asam urat, mempercepat penyembuhan luka dan berbagai macam penyakit lainnya.Â
Sedangkan bajakah merah diyakini dapat menurunkan risiko penyakit kanker dan tumor. Hal ini sejalan dengan penelitian Maulina dkk (2019), yaitu tentang Skrining Fitokimia Dan Bioaktivitas Ekstrak Akar Uncaria Nervosa Elmer (Bajakah) yang menyatakan hasil uji toksisitas baik terhadap ekstrak kulit bajakah maupun kayu akar berpotensi memiliki bioktivitas terutama sebagai antikanker. Berdasarkan uji pendahuluan yang dilakukan, bajakah tampala telah menunjukkan hasil yang positif pada uji fenolik, flavonoid, tanin dan saponin (3, 4, 5).
Pada Bajakah terdapat senyawa fenolik. Senyawa fenolik adalah senyawa yang dapat memiliki aktivitas antioksidan. Antioksidan sangat diperlukan bagi penyembuhan dan pengobatan penyakit degeneratif seperti diabetes, kerusakan hati, peradangan, kanker, kardiovaskular, gangguan syaraf dan proses penuaan.Â
Antioksidan sangat bermanfaat karena dapat menghambat radikal bebas. Antioksidan yang diproduksi secara alami memiliki kelebihan jarang memiliki efek toksik dibandingkan antioksidan sintetik. Bagian batang bajakah dipercaya mampu menghentikan pendarahan pada luka. Aktiftas antioksidan tanaman akar bajakah ini memiliki kategori sangat kuat, bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan vitamin C dan vitamin E (3, 1).
Daun, akar, kulit, tepung sari, nectar, bunga, buah dan biji merupakan tempat ditemukan adanya flavonoid dalam suatu tanaman. Flavonoid berfungsi sebagai antikanker, antioksidan, antialergi, antiinflamasi dan antihipertensi seperti dapat bekerja mencegah diabetes.Â
Dalam tanaman akar bajakah dapat digunakan sebagai obat herbal/bahan fungsional untuk mengobati penyakit degeneratif dan dapat berfungsi untuk menghambat bakteri seperti Staphylococcus aureus. Staphylococcus aureus merupakan bakteri yang harus dihindari karena dapat menimbulkan infeksi dengan merusak mekanisme antibodi pada tubuh (1).
Senyawa tannin adalah salah satu senyawa yang ditemukan dalam tanaman bajakah. Tanin berfungsi untuk menghilangkan mikroba berbahaya dari tubuh dan kaya akan manfaat dibidang kesehatan seperti sebagai astringen, anti diare, antibakteri dan antioksidan.Â
Nuraini (2007) menyatakan bahwa senyawa tanin memiliki kemampuan terhadap antimikroba diduga karena tanin akan berkaitan dengan dinding sel bakteri, sehingga akan menginaktifkan kemampuan menempel bakteri, menghambat pertumbuhan, dan dapat membentuk ikatan komplek dengan polisakarida (2)
Kayu bajakah juga mengandung saponin, yang banyak dimanfaatkan untuk kepentingan manusia karena saponin memiliki aktivitas yang luas seperti antibakteri, antifungi, kemampuan menurunkan kolesterol dalam darah dan menghambat pertumbuhan sel tumor.Â
Aktivitas saponin dalam menghambat pertumbuhan bakteri yaitu dengan mengurangi efisiensi pemanfaatan glukosa dalam mikroorganisme, mengurangi aktivitas enzim kunci dalam metabolisme fisiologis dan menekan sintesis protein, mempengaruhi pertumbuhan dan proliferasi, kemudian menyebabkan kematian sel (2)
Masyarakat memanfaatkan bajakah menjadi obat terutama bagian akar dengan cara merebus akar bajakah hingga sarinya keluar. Caranya cukup mudah yaitu bersihkan terlebih dahulu kulit luar kemudian potong kecil-kecil akar bajakah. Masukkan potongan kayu bajakah dan sekitar 1 liter air ke dalam panci.Â
Sebelum dimasukkan kedalam panci, pastikan untuk mencuci potongan akar bajakah terlebih dahulu. Rebus hingga mendidih sekitar 5-10 menit sampai airnya berubah warna seperti teh. Tunggu hingga agak hangat kemudian dapat diminum. Sedangkan batang bajakah pada beberapa penelitian memiliki hasil bahwa salep ekstrak etanol batang bajakah tampala memiliki efektivitas terhadap penyembuhan luka (4)
Kekayaan alam Indonesia sangatlah beragam dan memiliki banyak manfaat dalam kesehatan. Salah satunya adalah kayu bajakah yang telah dijelaskan tadi. Kayu bajakah sudah dikenal para penduduk pedalaman Kalimantan sebagai obat mengatasi berbagai penyakit secara turun temurun. Setelah diteliti ternyata tanaman ini memang punya banyak manfaat di bidang kesehatan.Â
Hal tersebut membuat kayu bajakah mulai diburu masyarakat karena khasiatnya tersebut. Dalam menanggapi hal ini perlu sekali segera dilakukan budidaya kayu bajakah agar tetap terjaga kelestariannya serta dapat dimaksimalkan dalam pembuatan obat bagi dunia kesehatan Indonesia.
Kelestarian kayu bajakah perlu sekali mendapat perhatian dari masyarakat dan pemerintah agar tidak cepat punah. Peran kita semua sangatlah penting dalam menjaga kelestarian semua flora dan fauna Indonesia tidak hanya terpacu karena mulai disorot, tetapi mulai kita sadari bahwa semua jenis makhluk hidup perlu kita jaga dan pelihara.Â
Oleh karena itu, kita sebagai generasi penerus bangsa ini perlu sekali mengenal alam dan isinya dengan peduli akan kelestariannya agar dapat terus dilihat dan dirasakan generasi penerus selanjutnya. Â Â Â Â Â
Meisya Maulani/2010912120010
Rahmalia Deasy Safitri/2010912220037
Yulisa Putri Ra’bang/2010912220029
DAFTAR PUSTAKA
- Fitriani, Sampepana E dan Saputra SH. Karakteristik Tanaman Akar Bajakah (Spatholobus Littoralis Hassk) Dari Loakulu Kabupaten Kutai Kartanegara. Jurnal Riset Teknologi Industri 2020; 14(2): 365-376
- Bandy dkk. Analisis Fitokimia Ekstrak Daun Bajakah (Poikilospermum Suaveolens (Blume) Merr) Dari Desa Kapiroe Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah. Jurnal Warta Rimba 2021; 9(1): 31-41.
- Ayuchecaria N, Saputera M dan Niah R. Â Penetapan Kadar Fenolik Total Ekstrak Batang Bajakah Tampala (Spatholobus Littoralis Hassk.) Menggunakan Spektrofotometri Uv-Visible. Â Jurnal Farmasi Indonesia 2020; 3(1): 132-141.
- Saputera M dan Ayuchecaria N. Uji Efektivitas Ekstrak Etanolik Batang Bajakah Tampala (Spatholobus Littoralis Hassk.) Terhadap Waktu Penyembuhan Luka. Â Jurnal Ilmiah Ibnu Sina 2018; 3(2): 318-327.
- Maulina S, Pratiwi DR, Erwin. Skrining Fitokimia Dan Bioaktivitas Ekstrak Akar Uncaria Nervosa Elmer (Bajakah). Jurnal Atomik 2019; 04(2): 100-102.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H