Mohon tunggu...
Meisya Auliya Kirana
Meisya Auliya Kirana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Hai! Saya Memey. Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Program Studi Pendidikan Teknik Elektro.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengedukasi Anak Usia Dini Tentang Pentingnya Berolahraga

10 Maret 2023   21:20 Diperbarui: 10 Maret 2023   22:42 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan jasmani pada anak usia dini merupakan kerangka yang paling penting karena disana akan terbentuk proses pertumbuhan, perkembangan, pengetahuan, sikap, dan juga keterampilan. Perkembangan motorik juga merupakan hal yang sangat penting bagi anak usia dini khususnya anak kelompok bermain/KB dan taman kanak-kanak/ TK maupun SD. Anak usia dini terbagi menjadi 4 tahapan, yaitu masa ketika bayi (usia lahir - 12 bulan), masa kanak-kanak (usia 1 - 3 tahun), masa prasekolah (usia 3 - 5 tahun) dan masa sekolah dasar (usia 6 - 8 tahun), tetapi di setiap tahapannya akan menunjukkan karakteristik yang berbeda-beda. 

Maka, proses pendidikan yang diberikan pun harus memperhatikan karakteristik yang dimiliki oleh masing-masing anak. Anak usia dini dapat tumbuh dan berkembang dengan baik jika badannya sehat, mendapatkan gizi yang cukup, di didik dengan cara yang baik dan benar karena pada dasarnya anak berkembang dari berbagai aspek, baik fisik, psikologi, dan sosial. Salah satunya dengan memberikan sosialisasi tentang pentingnya menjaga kesehatan, seperti mengapa kesehatan itu penting? Apa manfaatnya bagi tubuh? Dan lain-lain.

Menurut World Health Organization (WHO), sehat adalah suatu keadaan dimana tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan, tetapi juga adanya keseimbangan antara fungsi fisik, mental, dan sosial. Sehingga kesehatan dalam kualitas hidup terdapat tiga fungsi, yaitu fisik, psikologi (kognitif dan emosional), dan sosial. Sampai saat ini faktor penyebab turunnya kualitas hidup pada manusia baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama belum diketahui secara pasti (R Ariyana & Rini, 2009). 

Setiap orang tua pasti ingin anaknya selalu sehat yang dimana dalam kehidupan sehari-hari kita pasti tidak akan lepas dengan aktivitas fisik, seperti berolahraga. Walaupun tidak semua aktivitas fisik yang belum kita lakukan atau sudah kita lakukan itu baik untuk tubuh kita. Bukan hanya orang dewasa tetapi anak-anak pun membutuhkan olahraga untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangkan yang sedang dijalani. Pendidikan jasmani sangat ditekankan pada proses pembinaan pertumbuhan dan perkembangan dasar, pertumbuhan yang berkaitan dengan fisik dan perkembangan yang berkaitan dengan psikologis.

 Pada tahap perkembangan biasanya terfokus pada kemampuan motorik yang dimana berkaitan dengan keterampilan gerak anggota tubuh.  Tanpa adanya kemampuan motorik, maka pengemabangan pada anak tersebut tidak akan tercapai secara optimal. Mengoptimalkan peran dan fungsi pendidikan olahraga pada anak usia dini menjadi salah satu cara untuk menanamkan nilai karakter, tidak hanya dari pemahaman umum tetapi melalui implementasi nyata, maka dari itu pendidikan olahraga harus diberikan seoptimal mungkin pada anak usia dini agar terjadi keseimbangan otak kanan dan otak kiri. Jadi, jangan ragu untuk membiasakan anak berolahraga atau aktivitas fisik sejak dini karena semakin dini anak-anak sudah dikenalkan dengan olahraga atau aktivitas fisik maka semakin mudah juga orang tua untuk mengajak dan melatih fisiknya.

Hidup sehat dengan olahraga seharusnya sudah menjadi gaya hidup yang diterapkan oleh setiap individu dalam semua kalangan usia, tidak terkecuali usia dini. 

Olahraga memang menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan fisik maupun mental, hal ini berkaitan dengan keseimbangan kerja otak yang membuat anak tidak merasa bosan dan menaruh perhatian pada kegiatan akademik lebih baik terutama dalam hal konsentrasi, perkembangan emosi dan meningkatkan rasa percaya diri pada anak. Tetapi aktivitas fisik yang dilakukan harus memperhatikan takarannya masing-masing terutama pada anak usia dini, karena jika melebihi kapasitas akan mengakibatkan hal yang tidak baik untuk tubuh. Ketika mengajari anak olahraga pun harus diimbangi dengan cara yang menarik dan menyenangkan. 

Olahraga yang diberikan pada anak bisa dalam bentuk permainan karena dengan suasana bermain anak dapat mengikuti kegiatan dengan riang, dan senang. Karena pembelajaran dengan bermain meningkatkan motivasi pada anak untuk belajar gerak dan mengoptimalkan fungsi ototnya. Untuk itu, di sekolah setiap hari anak-anak perlu diajak untuk berolahraga sederhana agar memberikan kekuatan pada otot-otot. Pendidikan jasmani dan olahraga memberikan dampak positif pada anak usis dini, seperti kesehatan, kebugaran, pertumbuhan, perkembangan kecerdasan dan psikologis.

Sekarang sudah banyak anak usia dini yang menjadi atlet-atlet pada berbagai bidang olahraga, karena kebutuhan aktivitas fisik menjadi tuntutan utama. Tidak hanya itu, olahraga menjadi dasar untuk kesehatan tubuh, sehingga memungkinkan untuk aspek lain pun tumbuh dan berkembang secara sempurna baik fisik, psikis, dan juga intelektual. Dengan adanya pembinaan olahraga untuk anak sejak dini dapat pula memunculkan olahragawan muda yang memiliki kemampuan fisik, dan mental untuk menjadi juara, walaupun tidak haya menargetkan menjadi juara namun juga untuk melatih mental untuk percaya diri bahwa anak mampu menunjukkan keterampilannya selama berlatih.

Adapun metode dalam pelaksanaan KKN tematik ganjil ini dilakukan dengan mengadakan sosialisasi dilakukan oleh tim KKN dengan terjun kelapangan langsung diawali dengan pematerian tentang kenapa kita harus melakukan olahraga/aktifitas fisik setiap hari, menjelaskan manfaat dari olahraga itu apa saja. Sesudah melakukan pematerian didalam kelas anak anak di arahkan keluar ruangan menuju lapangan.

1. Perencanaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun