Mohon tunggu...
Mei Solikhatul Latifakh
Mei Solikhatul Latifakh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswi Sastra Indonesia di Unnes. Suka membaca apa saja termasuk komposisi makanan ringan yang tertulis di kemasan.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kelompok Unnes Giat 9 Desa Gandusari Panen Buncis dan Terung di Kebun KWT Permai Tani

18 Juli 2024   21:00 Diperbarui: 18 Juli 2024   21:09 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anggota Kelompok Unnes Giat 9 Desa Gandusari memilah buncis bersama Anggota KWT Permai Tani, Selasa (18/07). [Dok. Unnes Giat 9 Desa Gandusari]

Kamis (18/07), kelompok Unnes Giat ke-9 membantu Kelompok Wanita Tani (KWT) Permai Tani Desa Gandusari, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang, untuk memanen buncis dan terung. Kegiatan ini merupakan implementasi nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan tema KKN Unnes yaitu Desa Penggerak Pancasila.

Galih (21), salah satu anggota kelompok Unnes Giat 9 Desa Gandusari, mengatakan bahwa kegiatan tersebut menjadi salah satu langkah dalam mengenal masyarakat desa, mulai dari aspek sosial, budaya, dan sumber daya strategis yang dalam hal ini adalah manusia dan ekonomi.

Berdasarkan penuturan Darojatul Aliyah (55), Ketua KWT Permai Tani, kelompok tani tersebut menanam buncis, terung, tomat, ketela rambat, dan singkong di lahan bengkok seluas 1650 m2. Perkebunan tersebut dikelola oleh sebelas anggota aktif dari seluruh dusun di Desa Gandusari. 

Selain itu, KWT Permai Tani juga membuat pupuk organik padat secara mandiri dengan bahan dasar kotoran ayam dan kambing. Kotoran tersebut melewati masa fermentasi selama 15 hingga 20 hari hingga siap digunakan sebagai pupuk.

"Kotoran ayam didapat dari peternakan di sekitar sini. Untuk kotoran kambing, kebetulan KWT kami memiliki peternakannya sendiri. Jadi kami memperoleh kotoran kambing sendiri," lanjutnya.

Kelompok Unnes Giat 9 Desa Gandusari beserta para anggota KWT Permai Tani berhasil memanen buncis sebanyak 7 kg dan terung seberat 10 kg. 

Satu kilogram buncis dijual seharga Rp5000. Sementara itu, 1 kg terung dihargai enam ribu rupiah. "Hasil panen dijual ke sekitar sini saja, melalui grup WA," pungkas Darojatul.

Setelah berhasil memanen buncis dan terung, KWT Permai Tani menanti masa panen tomat yang sebagian masih berbunga dan berwarna hijau. 

Sementara itu, Galih mengungkapkan bahwa kelompok tani tersebut memiliki rasa kekeluargaan yang menjadi wujud nyata dari implementasi nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

"Selain itu, setelah mengikuti kegiatan panen bersama KWT Permai Tani ini, saya juga mendapat ilmu mengenai cara mengelola tanaman dengan baik, cara mengusir hama, dan cara memasarkan produk hasil tani," pungkasnya. ***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun