Mohon tunggu...
Mei Solikhatul Latifakh
Mei Solikhatul Latifakh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswi Sastra Indonesia di Unnes. Suka membaca apa saja termasuk komposisi makanan ringan yang tertulis di kemasan.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Senandung Keberanian Nyanyian Akar Rumput

3 September 2022   09:00 Diperbarui: 3 September 2022   09:09 964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Gramedia Pustaka Utama

Judul buku : Nyanyian AkarRumput

Penulis : Wiji Thukul

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit : 2014

Jumlah halaman : 248 hlm

ISBN : 978-602-03-0289-8

Begitu membuka buku ini, pembaca disambut oleh pengantar dari Wiji Thukul. Dia berkata bahwa penyair seharusnya berjiwa bebas dan aktif. Penyair tidak bergantung kepada siapa pun ketika menulis puisi. Hal itu sama seperti ketika pemilu, pemilih bebas mencoblos siapa saja tanpa ada tekanan. Melalui puisi-puisinya, Wiji Thukul mencatat realita kehidupan di bawah pemerintahan pada masanya, Orde Baru. Dia mewakili golongannya, rakyat kecil, untuk menyuarakan penderitaan yang dialami. Dia penyair yang amat berani pada masanya karena melawan rezim otoriter melalui karya-karyanya. Wiji Thukul pun menghilang bersama lengsernya Orde Baru. Ingatan mengenai Wiji Thukul dan karya-karyanya juga perlahan menghilang dari ingatan bangsa Indonesia. Okky Madasari mengawali ide mengumpulkan karya-karya Wiji Thukul ini supaya dapat dibaca oleh generasi muda Indonesia saat ini.

Seperti judulnya, Nyanyian Akar Rumput, kumpulan puisi ini menyuarakan suara-suara rakyat kecil. Rakyat kecil digambarkan seperti akar rumput. Rakyat digusur dari tanah tempat tinggalnya.

nyanyian akar rumput 

jalan raya dilebarkan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun