Wikipedia berkata bahwa globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Didukung dengan kemajuan teknologi, globalisasi berjalan dengan amat pesat. Budaya-budaya dari negara lain pun dengan sangat mudah bisa masuk ke dalam tubuh bangsa Indonesia. Bagaikan mata uang yang memiliki dua sisi, globalisasi ini memiliki dampak positif dan juga dampak negatif. Contoh dampak positif dari globalisasi adalah mempermudah akses untuk mendapatkan pengetahuan. Hal ini bisa membawa Indonesia menjadi semakin cerdas dan berwawasan luas. Sementara itu, contoh dampak buruk dari globalisasi adalah sifat individualisasi yang sangat bertolak belakang dengan ciri khas bangsa Indonesia yang terkenal dengan sifat gemar bergotong royong.Â
Ada banyak warga Indonesia yang akhirnya tersedot dalam dampak negatif globalisasi sehingga kehilangan jati diri dan kecintaan kepada budaya asli Indonesia. Dalam hal ini, anak mudalah yang paling menonjol. Banyak anak muda yang bergaya kebarat-baratan mulai dari segi pakaian hingga sikap. Banyak pula anak muda yang lebih menyenangi musik dan tarian dari luar negeri dibandingkan dengan musik dan tari-tari tradisional. Pertunjukan-pertunjukan seni semakin jarang ditonton oleh anak-anak muda dan hanya didominasi oleh penonton generasi tua. Tradisi-tradisi yang diwariskan secara turun-temurun mulai ditinggalkan. Bahasa daerah pun sudah banyak berkurang.Â
Apabila hal ini terus terjadi, dikhawatirkan kebudayaan Indonesia seperti musik tradisional, tari tradisional, makanan khas daerah, bahasa daerah, dan adat istiadat akan hilang karena tidak ada yang melestarikan. Hilangnya hal tersebut juga berarti hilangnya ciri khas Indonesia yang unik karena terdiri dari banyak keragaman budaya. Oleh karena itu, dibutuhkan tindakan konservasi budaya untuk melestarikan kebudayaan Indonesia supaya tetap lestari. Tentu saja upayaupaya konservasi sudah sering digaungkan oleh banyak orang, tetapi gaung hanya sekadar gaung. Apabila tidak ada semangat dan motivasi dalam melaksanakannya, bagaimana bisa hendak mewujudkan keberhasilan konservasi itu? Lalu, bagaimana cara menumbuhkan semangat konservasi budaya itu?Â
Semua warga negara Indonesia pasti sudah tahu sejarah masa lalu bangsa ini yang pernah dijajah selama ratusan tahun oleh Belanda dan Jepang. Kekejaman para penjajah pun sudah tidak asing lagi di telinga kita. Para pahlawan kemerdekaan telah berjuang mati-matian demi merebut kemerdekaan Indonesia. Perlu kita renungi dan maknai kembali pengorbanan para pahlawan yang rela mempertaruhkan nyawa demi kebebasan anak cucu mereka. Dengan mempelajari kembali perjuangan-perjuangan para pahlawan, akan menumbuhkan semangat nasionalisme yang tentu saja membuat kita menjadi semakin mencintai Indoensia beserta budaya-budayanya. Kita sebagai generasi penerus yang sudah mereka hadiahi kebebasan sudah sepatutnya mempertahankan dan melestarikan apa yang sudah menjadi milik kita, yaitu kebudayaan Indonesia.
Sudah dikenal oleh dunia bahwa Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki keberagaman budaya. Indonesia terkenal dengan negara yang memiliki banyak suku bangsa, yaitu lebih dari 1000 suku yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Rendang, makan khas berupa olahan daging yang berasal dari daerah Sumatra masuk dalam makanan terenak di dunia versi CNN. Batik, kain tradisional yang kaya akan filosofi ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO. Tari Ratoh Jaroe yang memiliki gerakan rancak telah sering ditampilkan di luar negeri dan juga pernah membuat kagum dunia dalam Opening Ceremony Asian Games 2018. Kita harus menyadari bahwa banyak dari kebudayaan kita yang tidak kalah bagus dari kebudayaan luar negeri. Hal-hal tersebut sudah seharusnya membuat kita bangga dan ingin melestarikan kebudayaan Indonesia.
Salah satu cara untuk menumbuhkan rasa cinta dan peduli kepada kebudayaan Indonesia adalah dengan mengenal dan mempelajari kebudayaan kita sendiri. Mempelajari suatu kebudayaan, memahami filosofi yang terkandung di dalamnya, akan menumbuhkan rasa kagum dan bangga dengan kebudayaan itu sendiri. Dari situlah akan muncul rasa cinta dan ingin melestarikan kebudayaan Indonesia.Tidak semua negara mempunyai keberagaman budaya seperti Indonesia. Hanya Indonesia yang memiliki ribuan suku, ratusan bahasa daerah, macammacam makanan tradisional, beragam tari-tarian yang unik, dan masih banyak lagi. Kita harus bersyukur atas keberagaman yang indah ini. Rasa syukur tersebut membuat kita ingin menjaga dan melestarikan kebudayaan Indonesia.
Anak muda adalah generasi penerus bangsa. Kita yang akan mewarisi kebudayaan Indonesia. Namun, di era globalisasi seperti ini, kebudayaan Indonesia mulai luntur karena generasi muda lebih menyukai kebudayaan luar negeri. Oleh karena itu, diperlukan pemantik semangat konservasi kebudayaan, yaitu dengan mengingat perjuangan para pahlawan, menumbuhkan rasa bangga akan kebudayaan Indonesia, mempelajari dan menghayati kebudayaankebudayaan Indonesia, dan mensyukuri keberagaman Indonesia. Mari kita tumbuhkan semangat konservasi kebudayaan untuk melestarikan kebudayaan Indonesia supaya tidak tergerus oleh arus globalisasi. Karena kalau bukan kita, siapa lagi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H