Mengantuk adalah posisi ketika seorang merasa lelah dan ingin mengistirahatkan badannya untuk tidur setelah banyaknya kegiatan yang ia lakukan.
Tak kenal waktu kapan ia akan hinggap. Tak hanya malam, terkadang rasa kantuk bisa mengampiri setiap insan di pagi atau – pun siang hari. Terlebih para santri yang mayoritas banyak menghabisakan waktunya pada larut hari, tertidur ditengah larut malam dan diharuskan bangun ditengah fajar sebelum subuh berkumandang sering membuat mereka gampang mengantuk ketika melakukan kegiatan di siang hari.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi seorang merasa mengantu, diantaranya: kurangnya jam tidur yang dimiliki, kurangnya vitamin atau minum air mineral, kelelalahan akibat banyaknya kegiatan yang ia laksanakan, dan lain-lain.
"(أنّٙ بالصبر علىٰ العلم ينال الخير وقد قيل:(بالصبر واليقين تنال الإمامة فِي الدِّين) وقال الشّٙاعر:(شرفُ العُلومِ ينالُ بالتّٙصبُر "
Kesabaran guru dalam mengajar sangatlah berpengaruh terhadap respons juga ilmu yang akan diserap pada setiap peserta didik yang di ajarnya. Terlebih dalam mempelajari ilmu bahasa arab, membutuhkan ketelatenan serta kesabaran ekstra agar faham terhadap ilmu yang di sampaikan.
Tidak kehilangan ide, Masruroh selaku guru matapelajaran Bahasa Arab selalu melakukan kegiatan pembelajaran dengan metode dan media yang beragam sesuai dengan keterampilan yang akan di ajarkan.
Selain itu, tak lupa ia membawa sebuah semprotan kedalam kelas untuk membangunkan siswa yang tertidur dikelas. Tak selalu dengan memakai semprotan, terkadang jika ia menemukan siswa yang mengantuk. Ia akan meminta-nya pergi ke toilet utnuk mencuci muka ataupun menyampaikan kembali akan apa yang ia jelaskan (apabila tertidur saat guru sedang menjelaskan) untuk mengembalikan focus mereka terhadap apa yang ia terangkan.
Terlebih, sistim pembelajaran yang diterapkan adalah Kurikulum K13 yang berpusat terhadap keaktifan para siswa dalam kegiatan pembelajrannya. Dan terdiri dari kegiatan 5M, yakni :
- Mengamati.
- Menanya.
- Mencoba.
- Mengasosiasi.
- Mengkomunikasi.
Kegiatan dan keterampilan yang paling di minati dalam pembelajran bahasa arab di MA.Riyadlus Sholihin al-islamy adalah keterampilan menyimak dan kalam. Dalam kegiatannya, guru memberikan sebuah tontonan filem yang didalamnya menggunakan bahasa arab ataupun memakai subtitle arab apa bila filem yang ditampilkan menggunakan bahasa arab.
Hal tersebut bertujuan agar para siswa terbiasa menyimak, dan mengucapkan bahasa arab, karena setelah kegiatan tersebut diminta untuk menjelaskan kembali inti dari kisah yang sudah ditampilkan, menjawab pertanyaan dari guru terkait inti yang terkandung, menyebutkan beberapa mufrodat yang baru ia ketahui, meyimpulannya kedalam bahasa Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H