Tindakan pencegahan penyebaran virus Covid-19 di lingkungan kampus UPH diikuti kebijakan online learning yang efektif dimulai sejak tanggal 18 Maret hingga 12 April 2020, untuk seluruh perkuliahan di UPH. Sejak dimulainya proses transisi dari perkuliahan tatap muka ke online, suasana kampus di UPH, tampak sepi. Hanya para dosen dan staf yang masih melakukan aktivitas untuk persiapan pelaksanaan online learning secara menyeluruh.
Saat ini UPH telah miliki online learning system yang sangat memadai, menggunakan Moodle (learn.uph.edu) yaitu Learning Management System (LMS) berbasis open-source. Karenanya, setiap tenaga pengajar di UPH telah mendapatkan training online learning system yang dilakukan secara regular oleh departemen IT.
Penggunaan sistem online ini bukan lagi hal baru bagi UPH. Sistem ini sudah dimiliki UPH sejak 2006, jauh sebelum adanya upaya pencegahan virus Covid-19. Hal ini diakui oleh Eric Jobiliong, Ph.D. -- Dekan School of Information Science and Technology (SISTech) UPH.
"Kami memang telah mengunggah mata kuliah di SISTech ke Moodle UPH. Dosen kami juga memang rutin menggunakan LMS ini guna mempermudah pengaturan sistem kuliah dan pemberian tugas kepada mahasiswa. Sehingga terkait situasi saat ini, tidak ada pengaturan khusus bagi dosen maupun mahasiswa SISTech dalam menjalani kuliah online mengingat mereka sudah terbiasa," terang Eric.
Kesiapan dosen juga diakui oleh Dr. Velliana Tanaya, S.H., M.H.- Direktur Fakultas Hukum UPH. Menurutnya baik dosen maupun mahasiswa tidak ada kesulitan dengan sistem ini.
"Baik dosen tetap dan Dosen Tidak Tetap (DTT) kami, mereka sudah siap dengan sistem online teaching ini. Jika ada DTT yang belum terbiasa dengan sistem online yang UPH miliki, maka para dosen tetap kami juga siap membantu mereka. Intinya perkuliahan tetap berjalan dengan baik. Dari sisi mahasiswa juga tidak ada masalah, mereka sudah terbiasa dengan kuliah online ini," jelas diakui Velliana.
Velliana juga menambahkan bahwa mahasiswa akan selalu diberikan tugas atau project yang diberikan untuk dikumpulkan secara online. Nilai dari tugas yang mereka kerjakan ini dikatakan Velliana mampu menjadi cara FH UPH mengukur capaian pemahaman mereka selama kelas online ini berlangsung.
Tak terkecuali, School of Design, juga menyatakan kesiapannya. Dr. Martin Luqman Katoppo, S.T., M.T.- Dekan School of Design (SoD), menyatakan bahwa hingga hari ini 17 Maret 2020, 90 % mata kuliah dari SoD telah bermigrasi ke sistem online di UPH.
"Fakultas juga mengarahkan setiap program studi (Prodi) untuk menyesuaikan capaian pembelajaran dengan situasi yang ada. Misal bagi mahasiswa/i yang harus mengerjakan tugas Desain dengan proyek hands on/Laboratorium akan disesuaikan menjadi prototipe sederhana yang dapat dilakukan mahasiswa/i di rumah dan dapat disubmit secara digital, begitu pula dengan semua mata kuliah. yang mengharuskan observasi lapangan langsung - semuanya diganti dengan observasi melalui media digital," jelas Martin.
Dengan melakukan online learning dan kebijakan bekerja dari rumah, ini menjadi bentuk komitmen UPH dalam mendukung setiap arahan pemerintah dalam mengantisipasi kemungkinan penyeberan virus Covid-19 saat ini. Tentunya dengan tetap menjaga kualitas sistem pendidikan bagi setiap mahasiswa UPH.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H