Mohon tunggu...
Meishiana Tirtana
Meishiana Tirtana Mohon Tunggu... Penulis - Writing is part of my life.

Media Relations Team

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tingkatkan Efektivitas Proses Belajar, HI UPH Integrasikan Kurikulum dengan Kegiatan Kemahasiswaan

23 Januari 2020   14:52 Diperbarui: 23 Januari 2020   15:22 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Simulasi Sidang MUN, Salah Satu Kegiatan HMPS HI UPH

Universitas Pelita Harapan sebagai institusi Pendidikan tinggi terus berupaya memberikan pengalaman belajar dan kualitas Pendidikan terbaik bagi para mahasiswa. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menintegrasikan antara kurikulum dengan kegiatan kemahasiswaan. Hubungan Internasional (HI) menjadi salah satu program studi (prodi) yang telah menerapkan strategi ini.

Elyzabeth Bonethe Nasution, S.I.P., M.A. -- Ketua Prodi HI UPH, menyatakan bahwa strategi ini dinilai efektif untuk meningkat efektivitas proses belajar mengajar yang melibatkan dosen dan partisipasi aktif mahasiswa.

Dalam hal ini Elyzabeth memberikan contoh penerapan yang telah dilakukan yaitu melalui integrasi mata kuliah Pengantar HI (PHI) berbobot 4 sks dengan kegiatan SDC (Short Diplomatic Course) dari HMPS HI.

"SDC adalah pelatihan one on one untuk melakukan simulasi Model United Nations (MUN).  Simulasi MUN tersebut dilakukan dengan real standard yang berlaku dan dinilai oleh senior dan alumni. Partisipasi mahasiswa dan hasil yang diperoleh dalam kegiatan simulasi MUN ini, berkontribusi terhadap bobot nilai mata kuliah PHI sebesar 20%," jelas Elyzabeth.

Lebih lanjut lagi, Elyzabeth menjelaskan bahwa kegiatan internal dari HMPS HI UPH sejalan dengan capaian di kurikulum. Sehingga menjadi keputusan tepat prodi bekerja sama dengan HMPS dalam menjadikan kegiatan HMPS sebagai bagian dari komponen penilain pada mata kuliah tertentu. Dengan ini, secara tidak langsung cara ini menjadi efektif untuk mendorong partisipasi aktif mahasiswa.

HMPS HI UPH sendiri memiliki 3 fokus kegiatan yaitu IRDC (International Relations Debate Club), Model United Nations (MUN), dan FPCI (Foreign Policy Community of Indonesia) Chapter UPH. Elyzabeth menyatakan bahwa ketiganya menjadi wadah tepat bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan teori di dalam kelas . Ketiganya tidak dapat dipisahkan dan dibutuhkan dalam melatih soft skills seperti berbahas inggris, public speaking, writing skills, kemampuan menganalisis, berpikir kritis, dan lainnya.

"Dengan IRDC mahasiswa dilatih kemampuannya untuk berdebat dan mempertahankan posisi dengan cara yang tepat. Kemudian di MUN, mereka dilatih melakukan simulasi sidang yang sering dilakukan di sidang PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa); hal ini mampu melatih kemampuan memberi dan mempertahankan argument, melobi, dan negosiasi. Kemudian FPCI Chapter UPH -- Wadah melatih mahasiswa agar terus menyadari dan memahami isu global, terutama yang berdampak bagi Indonesia," jelas Elyzabeth.

Untuk FPCI, Elyzabeth menambahkan bahwa tidak semua kampus menjadi anggota atau chapter dari FPCI. UPH sendiri dinilai menjadi chapter kampus yang aktif dalam partisipasi keanggotaannya. FPCI sendiri merupakan organisasi yang didirikan Dino Patti Djalal, mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat dan Wakil Menteri Luar Negeri RI 2014. FPCI merupakan organisasi yang memiliki fokus pada bidang HI. Kegiatan yang sering diadakan antara lain talkshow, seminar, atau diskusi bersama pembicara professional di bidang HI.

Adanya integrasi antara kurikulum dan kegiatan HMPS benar dirasakan sebagai suatu manfaat oleh Vanesha Violine, HI 2017 yang saat ini menjadi Ketua HMPS HI. Menurutnya proses studi dia sebagai mahasiswa sangat didukung  dan dengan berjalan bersama antara kurikulum dan kegiatan HMPS, ini benar-benar melengkapi kebutuhan dirinya sebagai mahasiswa. Tidak hanya kebutuhan yang sifatnya akademik tetapi juga non-akademik.

Melalui kegiatan HMPS HI yang ada, UPH berharap mahasiswa HI dapat menjadi pribadi yang kritis dan semakin mengembangkan kemampuannya dengan cara efektif. Sehingga pembahasan isu global atau teori yang sudah dibekali di kelas dapat dibahas dan diterapkan dalam praktik di kegiatan HMPS HI tersebut. Tidak hanya itu, kegiatan internal HMPS HI ini menurut Elyzabeth mampu menjawab perosalan adanya keterbatasan waktu di ruang kelas. (mt)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun