Mohon tunggu...
Meishiana Tirtana
Meishiana Tirtana Mohon Tunggu... Penulis - Writing is part of my life.

Media Relations Team

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ekspektasi Vs Realita Berkuliah di Hubungan Internasional

22 Januari 2020   15:23 Diperbarui: 22 Januari 2020   15:31 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Youth & Peace UPH Salah Satu Kegiatan Tahunan HI UPH, Bertujuan Mengajak Siswa SMA Kenal Isu di Era Ketidakstabilan Global | dokpri

Tidak sedikit alasan yang dikemukakan siswa sekolah menengah yang memilih program studi (prodi) Hubungan Internasional (HI), karena ingin menjadi diplomat, duta besar, dan berpergian ke luar negeri. Namun apakah prodi HI hanya berbicara seputar ini?

Ketua Prodi HI Universitas Pelita Harapan (UPH), Elyzabeth Bonethe Nasution, S.I.P., M.A., melihat HI sebagai keilmuan yang melatih untuk berpikir komprehensif. Baginya HI merupakan kaca mata -- menjadi alat dalam memandang dunia. Di dalamnya terdapat beragam disiplin ilmu seperti politik, sosial, ekonomi, budaya, dan lainnya.

Di Indonesia sendiri menurut situs BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional -- Perguruan Tinggi), terdapat 65 kampus yang memiliki prodi HI dengan status akreditasi yang masih berlaku (belum kadaluwarsa). UPH menjadi salah satu kampus yang memiliki prodi HI. Salah satu keunikannya, HI UPH mengklaim sebagai satu-satunya HI yang memiliki konsentrasi studi ASEAN dan Kawasan Asia Tenggara. Tentunya HI UPH juga memiliki pilihan konsentrasi lainnya yaitu Perdagangan Internasional, Korporasi dan Keamanan internasional.

Dengan adanya pilihan dan luasnya ilmu HI UPH, apakah HI UPH dapat mengakomodir kebutuhan para mahasiswanya? Berikut beberapa cerita mahasiswa HI UPH seputar ekspektasi dan realitas berkuliah di HI UPH.

Ekspektasi vs Realita

Youth & Peace UPH Salah Satu Kegiatan Tahunan HI UPH, Bertujuan Mengajak Siswa SMA Kenal Isu di Era Ketidakstabilan Global | dokpri
Youth & Peace UPH Salah Satu Kegiatan Tahunan HI UPH, Bertujuan Mengajak Siswa SMA Kenal Isu di Era Ketidakstabilan Global | dokpri

Mahasiswa HI 2018, Amanda Diella mengaku bahwa baginya HI merupakan prodi bergengsi yang menjanjikan peluang karier sebagai duta besar atau diplomat.

"Setelah menjalani kuliah di UPH, selain belajar menjadi seorang diplomat dan belajar memahami isu global, saya menyadari banyak keragaman keilmuan dan skills yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ini menarik untuk saya," cerita Amanda.

Lain halnya bagi Yohanes, HI 2017. Awalnya ia mengaku tidak mengenal konsentrasi ASEAN dan  Kawasan Asia Tenggara, juga tidak berpikir bahwa hal ini menarik baginya. Namun ia menyadari setelah berkuliah bahwa konsentrasi ini sangat unik dengan memuat banyak substansi dan memperkaya wawasan globalnya.

Kemudian Jeanneariel Assah, HI 2018 dan Vanesha Violine, HI 2017 (Ketua HMPS HI 2019-2020) yang mengatakan ekspektasinya semakin diperluas. Keduanya mengira bahwa HI hanya belajar seputar politik luar negeri. Nyatanya HI UPH semakin mempertajam pengetahuan mereka di bidang budaya, sosial, hukum, bahkan bidang perdagangan internasional.  

Pengembangan Soft Skills

dokpri
dokpri

Simulasi Peradilan Semu dalam Kegiatan Internal Organisasi MUN HI UPH

Selain kualitas Pendidikan, pengembangan soft skills juga menjadi kelebihan HI UPH. Salah satu sarana pengasahan soft skills dilakukan melalui organisasi internasional yang dimiliki HI UPH dibawah program kerja HMPS (Himpunan Mahasiswa Program Studi), antara lain International Relations Debate Club (IRDC), Model United Nations (MUN), dan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Chapter UPH.

"Kami mahasiswa diperlengkapi soft skills yang bermanfaat dan menjadi modal kami sebagai lulusan HI. Seperti melalui organisasi MUN -- kita dilatih mengenai aspek peradilan semu, writing skill, dan public speaking. Kemudian FPCI chapter UPH yang sering menghadirkan narasumber professional di bidang HI melalui talkshow atau seminar untuk membahas isu-isu dunia," cerita Amanda.

Beragamnya Peluang Karier HI

"Awalnya sih pilih HI UPH, ingin menjadi diplomat dan bekerja di bagian pemerintahan  atau menjadi perwakilan Indonesia di negara lain," ungkap Jean.

Nyatanya, HI UPH mempersiapkan lulusannya untuk berkakier di berbagai bidang, mulai dari diplomat, spesialis regional Asia Tenggara,  analis hubungan internasioal, wartawan, negosiator, staf Hubungan Pemerintah,  staf kedutaan, dan lainnya.

Di UPH sendiri menurut Elyzabeth, rata-rata minat mahasiswa HI juga bervariasi. Selain ingin menjadi diplomat, lulusan UPH cukup banyak yang bekerja sebagai jurnalis, di NGO (Non-government organization), bahkan entrepreneur.

Melihat hal ini, tentu memilih prodi HI dapat menjadi langkah awal yang tepat bagi siswa yang memiliki motivasi untuk berprofesi di bidang pemerintahan luar negeri dan diplomasi. Tetapi dengan cerita yang dibagikan mahasiswa HI UPH, kita dapat lebih memahami gambaran seperti apa kuliah di prodi HI, khususnya HI UPH.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun