Mohon tunggu...
Meishiana Tirtana
Meishiana Tirtana Mohon Tunggu... Penulis - Writing is part of my life.

Media Relations Team

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

UPH Jadi Tuan Rumah Workshop Nasional HILDIKTIPARI

24 Januari 2018   08:28 Diperbarui: 24 Januari 2018   09:41 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dr. Diena Mutiara Lemy, A.Par, M.M. - Kepala Sekolah Perhotelan dan Pariwisata Pelita Harapan yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal HILDIKTIPARI , membuka secara resmi workshop nasional ini mewakili Ketua HILDIKTIPARI Suhendroyono, S.H., M.M., M.Par.

Senin, 22 Januari 2018 Sekolah Tinggi Pariwisata Pelita Harapan (STPPH) menjadi tuan rumah workshop nasional HILDIKTIPARI  (Himpunan Lembaga Pendidikan Tinggi Pariwisata Indonesia) dengan tema "Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) dan Early Warning System (EWS)". Acara yang berlangsung di UPH Karawaci Gedung D lantai 5 ruang 502 dihadiri kurang lebih 100 peserta yang datang dari kalangan akademisi Perguruan Tinggi, Anggota HILDIKTIPARI , kementrian, dan tamu undangan lainnnya. Tamu yang hadir berasal dari beragam daerah seperti Medan, Sumatera Barat, Batam, Bogor, Bali, Jakarta, Surabaya, Lombok, dan lainnya.

Menyambut acara ini hadir Rektor UPH Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak, M. Eng. Sc. memberikan sambutannya dan rasa syukur mewakili UPH yang dipercaya sebagai tuan rumah berlangsungnya Workshop nasional ini. Dalam kesempatan ini Rektor menginformasikan mengenai ONE UPH yaitu penyatuan UPH Karawaci, UPH Surabaya, UPH Medan, dan STPPH menjadi satu institusi.

Tidak hanya bicara UPH, Rektor juga menekankan bahwa Pariwisata merupakan sektor penting di negara ini.

"Pariwisata dipercaya menjadi salah satu sektor unggulan penyumbang devisa terbesar di negara Indonesia. Pariwisata menjadi peranan penting di Indonesia, terutama karena Indonesia sudah dikaruniakan Tuhan obyek pariwisata yang luar biasa. Karena itu dengan karunia seperti ini, marilah kita kelola sector ini dengan sebaik mungkin," ungkap Rektor.

Tidak hanya melihat peranan penting sektor pariwisata, Rektor juga mengingatkan bahwa kemajuan peran pariwisata ini tentunya harus diimbangi dengan tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas

"Sumber daya manusia yang harus dipersiapkan adalah mereka yang paham akan nilai pariwisata, yaitu pariwisata harus mampu mengangkat harkat manusia, mampu menghargai nilai budaya Indonesia, dan mampu menjaga lingkungan Indonesia. Untuk itu saya bersyukur dengan STPPH yang berkomitmen untuk menekankan pendidikan yang berpusat pada karakter manusia, karena melalui pendidikan yang baik ini yang akhirnya dapat mengelola dengan baik sektor pariwisata tersebut.  Tidak hanya itu dikesempatan ini saya juga berbangga sebagai Rektor menginformasikan bahwa STPPH sudah terakreditasi A secara institusi dan juga tiap Program Studinya (Prodi). Jadi saya berharap agar alumni UPH menjadi lulusan yang mampu mengangkat pariwisata Indonesia dengan nilai-nilai yang sudah saya sebutkan," jelas Rektor.

Diakhir sambutannya, Rektor juga mengingatkan bahwa saat ini era pariwisata sudah bergerak ke era Digital Tourism. Namun sekali lagi rektor menekankan bahwa kemajuan teknologi ini tetap harus berpusat pada kualitas manusia.

Usai sambutan Rektor, Dr. Diena Mutiara Lemy, A.Par, M.M. - Kepala Sekolah Perhotelan dan Pariwisata Pelita Harapan yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal HILDIKTIPARI , membuka secara resmi workshop nasional ini mewakili Ketua HILDIKTIPARI  Suhendroyono, S.H., M.M., M.Par.

Sejalan dengan apa yang dibahas rektor, Diena juga menekankan bagaimana pentingnya SDM untuk menopang sektor pariwisata semakin kuat. Untuk menghasilkan SDM berkualitas tentunya institusi akademisi membutuhkan tenaga pengajar yang kompeten dan sesuai dengan peraturan perundangan di Indonesia.

Para Peserta Workshop Nasional di UPH
Para Peserta Workshop Nasional di UPH
"Pemerintah Indonesia mengharuskan pengajar dalam perguruan tinggi harus memenuhi standar yaitu minimal S2 dan dengan jalur pendidikan inlinesetiap strata yang ditempuh calon pengajar. Artinya dosen-dosen Pariwisata minimal ada di jenjang S2 lulusan Pariwisata dimana S1nya pun juga harus lulusan Pariwisata.  Melihat kendala inilah, akhirnya ada yang disebut sebagai Kebijakan RPL yang menjadi topik pembahasan kita hari ini yang dirasa dapat menjadi jalan keluar atas kendala ini," jelas Diena.

Dalam pembukaan acara ini, hadir juga Prof. Azril Azahari dari ICPI (Ikatan Cendikiawan Pariwisata Indonesia) menjelaskan mengenai program 'World Tourism Day' yang diinisiasi oleh 3 organisasi yaitu ICPI, PATA (Pasific Asia Travel Assosiation), dan HILDIKTIPARI . Prof. Azril agar setiap bagian termasuk pemerintah semakin fokus dengan pengembangan pariwisata, untuk itulah ketiga organisasi ini menginisiasi program ini yang rencana puncak acaranya akan diselenggarakan pada setiap tanggal 27 September dimulai dari tahun 2018 in. Prof. Azril juga menghimbau agar setiap institusi pendidikan yang mendukung program ini mulai mendaftarkan diri dan kegiatan yang akan dilakukan sebagai bagian dari rangkaian acara ini.

Diharapkan melalui acara ini para akademisi semakin fokus untuk meningkatkan kualitas pariwisata sesuai dengan perannya, dan memanfaatkan kebijakan RPL dan EWS yang dibahas. (Mt)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun