Akhir tahun 2017, sekali lagi Universitas Pelita Harapan (UPH) mendapat kesempatan untuk dapat berbangga bahwa salah satu dosennya dinobatkan sebagai dosen terbaik versi penilaian Kopertis Wilayah III.
Benny Hardjono, dosen dari SISTech (School of Information Science and Technology)meraih prestasi sebagai Dosen Berprestasi, peringkat ke-2 di bidang Sains & Teknologi, berdasarkan penilaian Kopertis Wilayah 3 tahun 2017. Prestasi ini diumumkan juga secara langsung kepada sivitas UPH dalam perayaan Natal UPH Â pada 15 Desember 2017. Melalui pengumuman ini disertai harapan Rektor UPH agar segenap keluarga UPH dapat terus menghasilkan buah karya nyata yang berdampak.
Bicara mengenai prestasi yang diraih Benny, Benny mengaku prestasi ini tidak lepas dari dorongan keluarga UPH secara khusus dari tim SISTECH. Dalam prosesnnya, Benny harus memenuhi penilaian dosen terbaik tingkat Kopertis Wilayah III, dan ada satu penelitian yang memberikan sumbangsih pada penilaian.
Penelitian ini berkisar mengenai usaha membangun Intelligent Transport System dengan tujuan mengurangi dan menghindari kemacetan di Jalan Tol.
Benny menjelaskan mengenai  Intelligent Transport System yang  terintegrasi dengan pembuatan model lalu-lintas dari pengumpulan dua sumber data. Dimana data dari smartphones bermodul Global Positioning Satelliteatau GPS  atau dari satelit lainnya, dipadukan dengan data gambar yang diperoleh dari Closed Circuit Televisionatau CCTV di jalan raya, pada lokasi dan waktu bersamaan.Â
Setelah itu model lalu linta yang berhasil dibuat dari data gabungan yang berasal dari dua sensor non-intrusif tersebut, dan setelah dikalibrasi model yang dibangun untuk target jalan tertentu dapat membuat prediksi kondisi jalan target,jangka singkat, Â walau topologi jalan tersebut diubah. Menurutnya cara ini termasuk baru karena sebelumnya sensor yang digunakan minimal memakan satu sensor intrusif.Â
Dalam pembangunan ITS terintegrasi, selain mobile application pada smartphonedan data dari CCTV, diperlukan juga back end server. Metode deteksi kendaraan secara Virtual Detection Zone (VDZ), pada mobile applicationtelah dinilai baru, dan berhasil dicoba di Jalan raya tol Km 21-0 (arah Tangerang-Jakarta/Tomang).Â
Hasil dari penelitian ini, telah dipublikasikan di IEEE conferences (sebagai penulis utama: 2 kali di Jepang, Indonesia, New Zealand, dan China, serta satu berupa jurnal internasional berindeks Scopus. Â
Benny juga menambahkan bahwa penelitian ini juga didasari atas beban pribadi melihat kemacetan sehingga sebagai akademisi ia ingin berkontribusi melakukan penelitian bermanfaat.
Melalui proses yang telah dilalui, ia tidak hanya sekedar berhasil meraih penghargaan 'Dosen Berprestasi', tapi ia juga berharap penelitiannya dapat diwujudkan dan dapat berdampak nyata baik bagi desainer, Â komuter, Â dan pengelola Jalan raya tol, serta pemerintah. (mt)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H