Mohon tunggu...
MEIROZA SUSANTI PANE
MEIROZA SUSANTI PANE Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan

Saya suka bernyanyi dan bermain badminton, serta suka akan hal baru yang menarik, kalau tidak menarik tidak suka

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Pengaruh Bimbingan Konseling pada Siswa SD dalam Berperilaku Agresif dan Pasif

7 Januari 2025   18:02 Diperbarui: 7 Januari 2025   18:02 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"PENGARUH BIMBINGAN KONSELING PADA  ANAK SD DALAM BERPERILAKU AGRESIF DAN PASIF"

Pendahuluan

Bimbingan konseling (BK) merupakan salah satu strategi pendidikan yang sangat penting dalam mengembangkan potensi individu, termasuk anak-anak yang berperilaku agresif atau pasif. Perilaku agresif seperti memukul, berkelahi, dan mengejek sering kali timbul karena kurangnya kontrol emosi dan interaksi negatif dengan lingkungan sekitar. Sedangkan perilaku pasif bisa berupa isolasi sosial, sulit berbicara, dan kurang partisipasi dalam kegiatan. Kedua jenis perilaku ini dapat mengganggu proses belajar dan mengantar jaringan sosial anak. Dalam konteks sekolah dasar (SD), BK diposisikan sebagai alat yang efektif untuk mengidentifikasi, mendiagnosis, dan mengobati masalah-masalah perilaku yang dialami oleh anak-anak. Tujuan utama BK adalah untuk membantu anak mengembangkan kepribadian yang stabil, meningkatkan motivasi belajar, dan mempromosikan perilaku yang positif.

Definisi Bimbingan Konseling

Bimbingan konseling (BK) adalah proses interaksi yang dilakukan oleh seorang konselor dengan individu atau kelompok (klien) untuk membantu mereka mengatasi masalah dan mengembangkan potensi diri. Proses ini dapat berlangsung secara langsung maupun tidak langsung dan bertujuan untuk memberikan dukungan emosional, sosial, serta akademis kepada klien. Secara keseluruhan, bimbingan konseling adalah proses penting dalam pendidikan yang bertujuan untuk mendukung perkembangan individu baik secara emosional maupun sosial. Dengan pendekatan yang sistematis dan terprogram, BK dapat membantu siswa menghadapi tantangan hidup dan mencapai tujuan mereka dengan lebih baik. Menurut (Widada, 2021) Bimbingan dan konseling (BK) di sekolah dasar adalah upaya sistematis dan terprogram yang dilakukan untuk membantu peserta didik mencapai kemandirian dalam kehidupannya. BK dilakukan oleh konselor atau guru BK melalui interaksi langsung atau tidak langsung dengan peserta didik.

Definisi Perilaku Agresif dan Pasif bagi Anak Sekolah Dasar

Perilaku agresif dan pasif pada anak sekolah dasar (SD) merupakan dua bentuk perilaku yang sering muncul dalam interaksi sosial di lingkungan sekolah. Memahami kedua perilaku ini sangat penting untuk mendukung perkembangan sosial dan emosional anak. Perilaku agresif pada anak SD didefinisikan sebagai tindakan yang bertujuan untuk menyakiti atau merugikan orang lain, baik secara fisik maupun verbal. Ini termasuk segala bentuk kekerasan yang dapat menyebabkan cedera atau rasa sakit, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan perilaku pasif pada anak SD ditandai dengan ketidakmampuan untuk mengekspresikan diri secara efektif, sehingga mereka cenderung menghindari konflik dan tidak mempertahankan hak-hak mereka. Anak-anak dengan perilaku pasif sering kali merasa tertekan dan tidak nyaman dalam situasi sosial (Mahaardika, 2024).

Dampak berperilaku agresif dan pasif pada Anak 

Perilaku agresif sering kali menyebabkan anak dijauhi oleh teman-teman sebaya. Akibatnya, mereka mungkin mengalami kesepian dan kesulitan dalam membangun hubungan sosial yang sehat, yang dapat berlanjut hingga masa dewasa. Dampak dari perilaku agresif dan pasif pada anak sekolah dasar (SD) dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan yang signifikan terhadap perkembangan sosial, emosional, dan akademis mereka. (Saraswati et al., 2023) Oleh karena itu, penting bagi orang tua, guru, dan konselor untuk mengenali tanda-tanda perilaku ini dan memberikan dukungan serta intervensi yang tepat untuk membantu anak-anak mengembangkan keterampilan sosial yang positif dan mengatasi masalah emosional mereka dengan cara yang konstruktif. 

Pentingnya bimbingan konseling di Sekolah Dasar

Bimbingan konseling di sekolah dasar sangat penting karena beberapa alasan yang terkait dengan perkembangan psikologis, sosial, dan akademis anak-anak. Bimbingan konseling di sekolah dasar sangat penting untuk membantu anak-anak mengembangkan diri secara holistis, termasuk aspek emosional, sosial, dan akademis. Berikut adalah beberapa manfaat utamanya (Ariyanti et al., 2024):

  • Mengatasi Emosi: Bimbingan konseling memberikan platform yang aman bagi anak-anak untuk berbicara tentang masalah emosional seperti kecemasan, ketakutan, atau kesedihan. Dengan bantuan seorang konselor yang terlatih, anak-anak dapat belajar cara mengelola emosi mereka dengan lebih efektif.
  • Meningkatkan Keterampilan Sosial: Melalui sesi konseling, anak-anak diajarkan keterampilan sosial yang penting untuk berinteraksi dengan teman sebaya dan orang dewasa. Hal ini membantu mereka membangun hubungan yang sehat dan memperoleh dukungan sosial yang diperlukan.
  • Mendorong Pengembangan Identitas Diri: Anak-anak dipandu untuk mengenali kekuatan dan kelemahan mereka sendiri serta memahami nilai-nilai dan minat mereka. Hal ini membantu mengembangkan identitas diri yang positif dan membangun rasa percaya diri.
  • Menangani Masalah Perilaku: Konselor sekolah dapat membantu dalam menangani masalah perilaku, seperti perilaku agresif atau perilaku menyimpang lainnya. Dengan memberikan dukungan dan panduan, konselor membantu anak-anak memahami diri dari mereka dan belajar cara mengubahnya menjadi perilaku yang lebih positif (Simarmata et al., 2022).
  • Mendukung Perkembangan Akademik: Bimbingan konseling juga membantu siswa dalam perencanaan akademis dan karier, membantu mereka mengidentifikasi minat dan bakat, serta merencanakan masa depan yang sesuai dengan potensi mereka. Hal ini memaksimalkan peluang bagi anak untuk mewujudkan target pencapaian akademik dan non-akademik (Juli & Tahun, 2021).
  • Fungsi Pemahaman dan Penyaluran: Bimbingan konseling membantu siswa memahami diri sendiri dan mengetahui potensi yang dimiliki. Selain itu, konselor membantu siswa dalam memilih jurusan/sejenis sekolah yang sesuai dengan bakat dan minat mereka.
  • Preventif: Upaya preventif dari konselor bertujuan mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berusaha mencegahnya. Hal ini menjaga agar siswa tidak mengalami masalah yang dapat mengganggu proses pembelajaran dan perkembangan mereka.
  • Mencegah Dampak Jangka Panjang: Dengan memberikan intervensi yang tepat melalui bimbingan konseling, risiko dampak jangka panjang dari perilaku agresif atau pasif dapat diminimalkan. Anak-anak yang mendapatkan bantuan cenderung memiliki perkembangan sosial, emosional, dan akademis yang lebih baik di masa depan.
  • Kolaborasi dengan Orang Tua: Konselor dapat bekerja sama dengan orang tua untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang perilaku anak di rumah dan di sekolah. Kerja sama ini penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung di kedua tempat, sehingga anak merasa lebih aman dan didukung (Septina Syaikha et al., n.d.).
  • Membangun rasa percaya diri: BK membantu anak-anak membangun rasa percaya diri yang lebih baik melalui dukungan positif dan umpan balik konstruktif. Anak-anak yang percaya diri lebih cenderung berperilaku positif dan terlibat secara aktif dalam lingkungan sosial mereka.

Secara keseluruhan, bimbingan konseling memainkan peran kunci dalam membantu anak-anak SD yang menunjukkan perilaku agresif atau pasif. Dengan memberikan dukungan emosional, pendidikan keterampilan sosial, dan kolaborasi dengan orang tua, BK dapat membantu anak-anak mengatasi masalah perilaku mereka secara efektif, sehingga mendorong perkembangan yang sehat dan positif di masa depan. (Evi, 2020)

Metode Bimbingan Konseling yang Baik bagi Anak yang Berperilaku Agresif dan Pasif di SD

Dalam menangani anak yang berperilaku agresif dan pasif di sekolah dasar, penting untuk menggunakan metode bimbingan konseling yang tepat dan efektif. Berikut adalah beberapa metode yang dapat diterapkan (Fish, 2020):

Bimbingan Klasikal:

  • Bimbingan klasikal adalah metode di mana konselor memberikan informasi dan dukungan kepada sekelompok siswa secara bersamaan. Ini berguna untuk meningkatkan kesadaran tentang perilaku sosial yang positif. Mengajarkan keterampilan komunikasi dan resolusi konflik. Mendorong anak-anak untuk berbagi pengalaman dan belajar dari teman sebaya (Rahma, 2017).

Bimbingan Individual:

  • Metode ini melibatkan sesi konseling satu-satu antara konselor dan anak. Hal ini memungkinkan pendekatan yang lebih personal untuk mengidentifikasi penyebab perilaku agresif atau pasif. Memberikan dukungan emosional dan strategi coping yang spesifik. Membangun kepercayaan diri anak dengan membantu mereka mengatasi masalah pribadi (Wibowo, 2021).

Bimbingan Kelompok:

  • Bimbingan kelompok melibatkan sekelompok anak dengan perilaku serupa. Metode ini efektif untuk mendorong interaksi sosial dan membangun empati di antara anak-anak. Menggunakan teknik bermain peran (role-playing) untuk mengatasi situasi konflik. Memberikan dukungan sosial dari teman sebaya, sehingga anak merasa tidak sendirian dalam menghadapi masalah.

Penggunaan Media Konseling:

  • Menggunakan media seperti buku cerita, video, atau permainan edukatif dapat membantu anak memahami konsep perilaku agresif dan pasif dengan cara yang menyenangkan. Media ini dapat digunakan untuk menyampaikan pesan moral terkait perilaku baik. Mengajarkan keterampilan sosial melalui simulasi atau permainan. Membantu anak mengekspresikan perasaan mereka secara kreatif.

Teknik Operant Conditioning:

  • Metode ini melibatkan penguatan positif atau negatif terhadap perilaku tertentu. Dalam konteks ini, konselor dapat memberikan penghargaan untuk perilaku positif yang ditunjukkan oleh anak. Menetapkan konsekuensi untuk perilaku agresif, sehingga anak belajar tentang dampak dari tindakan mereka.

Home Visit:

  • Melakukan kunjungan ke rumah anak dapat memberikan wawasan tambahan tentang lingkungan keluarga dan faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi perilaku mereka. Ini berguna untuk mengembangkan kerja sama antara sekolah dan orang tua. Memahami konteks sosial dan emosional anak di rumah. Memberikan dukungan kepada orang tua dalam mengatasi perilaku anak.

Tantangan Utama Yang Dihadapi Guru BK Dalam Memberikan Layanan Konseling perilaku agresif dan pasif pada anak Sekolah dasar

Tantangan utama yang dihadapi oleh guru Bimbingan dan Konseling (BK) dalam memberikan layanan konseling terkait perilaku agresif dan pasif pada anak sekolah dasar meliputi beberapa aspek penting (ANANDA MUHAMAD TRI UTAMA, 2022):

Keterbatasan Sumber Daya:

  • Banyak sekolah dasar mengalami keterbatasan sumber daya, baik dari segi manusia maupun finansial. Hal ini menghambat pelaksanaan program bimbingan dan konseling yang efektif, sehingga akses siswa terhadap layanan yang dibutuhkan menjadi terbatas. Guru BK sering kali bekerja sendiri tanpa dukungan tim, yang dapat menurunkan efektivitas layanan mereka.

Kurikulum yang padat:

  • Kurikulum yang padat di sekolah dasar menyulitkan guru BK untuk menyediakan waktu yang cukup bagi sesi konseling. Banyak mata pelajaran yang harus diajarkan membuat guru BK kesulitan untuk mengatur waktu untuk memberikan perhatian individu kepada siswa. Ini dapat mengakibatkan kurangnya sesi konseling yang diperlukan untuk menangani masalah perilaku agresif dan pasif.

Pemahaman dan Stigma:

  • Terdapat kurangnya pemahaman di kalangan siswa, guru, dan orang tua mengenai peran penting dari bimbingan dan konseling. Stigma negatif terhadap layanan konseling dapat membuat siswa enggan mencari bantuan, sehingga mereka tidak mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk mengatasi masalah perilaku mereka. Oleh karena itu, pendekatan proaktif diperlukan untuk meningkatkan pemahaman dan mengurangi stigma ini.

Kebutuhan siswa yang beragam:

  • Siswa di sekolah dasar memiliki kebutuhan yang sangat beragam, termasuk masalah akademik, sosial, dan emosional. Guru BK perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang luas untuk menangani berbagai masalah ini secara efektif. Identifikasi kebutuhan individu siswa menjadi krusial dalam memberikan layanan yang sesuai.

Kolaborasi dengan Stakeholder:

  • Membangun kolaborasi yang efektif dengan berbagai pihak, seperti guru mata pelajaran dan orang tua, merupakan tantangan tersendiri. Tanpa dukungan dari lingkungan sekolah dan rumah, upaya guru BK untuk mendukung siswa bisa menjadi kurang efektif. Kerja sama antara semua pihak terkait sangat penting untuk memastikan bahwa siswa mendapatkan dukungan yang konsisten.

Beban kerja yang tinggi:

  • Guru BK sering kali menghadapi beban kerja yang tinggi dengan jumlah siswa yang terus bertambah setiap tahun. Ini membuat tantangan dalam memberikan perhatian individu kepada semua siswa semakin berat. Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, diperlukan upaya kolaboratif dari semua pihak terkait, termasuk peningkatan sumber daya, pelatihan berkelanjutan bagi guru BK, serta upaya untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya bimbingan dan konseling di kalangan masyarakat sekolah.

KESIMPULAN

Bimbingan konseling (BK) di sekolah dasar memainkan peran yang sangat penting dalam mendukung perkembangan anak, terutama bagi mereka yang menunjukkan perilaku agresif atau pasif. Melalui pendekatan sistematis dan terprogram, BK tidak hanya membantu anak-anak mengatasi masalah emosional dan sosial, tetapi juga memfasilitasi pengembangan keterampilan yang diperlukan untuk interaksi positif di lingkungan sosial.

Pentingnya Bimbingan Konseling:

  1. Pengelolaan Emosi: BK memberikan platform bagi anak untuk membahas masalah emosional, sehingga mereka dapat belajar mengelola emosi dengan lebih baik.
  2. Keterampilan Sosial: Melalui sesi konseling, anak-anak diajarkan keterampilan sosial yang penting untuk membangun hubungan yang sehat.
  3. Pengembangan Identitas Diri: Konselor membantu anak mengenali kekuatan dan kelemahan mereka, yang berkontribusi pada pembentukan identitas diri yang positif.
  4. Intervensi Perilaku: BK berperan dalam menangani masalah perilaku dengan memberikan dukungan dan panduan untuk perubahan perilaku yang lebih positif.
  5. Dukungan Akademik: Konseling juga berfungsi dalam perencanaan akademis dan karier, membantu anak merencanakan masa depan sesuai dengan potensi mereka.

Metode efektif dalam BK:

Metode seperti bimbingan klasikal, individual, dan kelompok, serta penggunaan media konseling dapat digunakan untuk menangani perilaku agresif dan pasif. Pendekatan ini memungkinkan konselor untuk memberikan dukungan yang lebih personal dan relevan dengan kebutuhan masing-masing siswa.

Tantangan dalam pelaksanaan BK:

Guru BK menghadapi berbagai tantangan, termasuk keterbatasan sumber daya, kurikulum yang padat, stigma terhadap layanan konseling, serta kebutuhan siswa yang beragam. Kolaborasi dengan orang tua dan pihak sekolah lainnya sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung bagi anak-anak.

Secara keseluruhan, bimbingan konseling di sekolah dasar adalah alat yang krusial untuk membantu anak-anak mengatasi tantangan perilaku dan emosional mereka. Dengan intervensi yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, risiko dampak jangka panjang dari perilaku negatif dapat diminimalkan, sehingga mendorong perkembangan sosial dan akademis yang sehat bagi anak-anak di masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun