Mohon tunggu...
MEIROZA SUSANTI PANE
MEIROZA SUSANTI PANE Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan

Saya suka bernyanyi dan bermain badminton, serta suka akan hal baru yang menarik, kalau tidak menarik tidak suka

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Pengaruh Bimbingan Konseling pada Siswa SD dalam Berperilaku Agresif dan Pasif

7 Januari 2025   18:02 Diperbarui: 7 Januari 2025   18:02 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Secara keseluruhan, bimbingan konseling memainkan peran kunci dalam membantu anak-anak SD yang menunjukkan perilaku agresif atau pasif. Dengan memberikan dukungan emosional, pendidikan keterampilan sosial, dan kolaborasi dengan orang tua, BK dapat membantu anak-anak mengatasi masalah perilaku mereka secara efektif, sehingga mendorong perkembangan yang sehat dan positif di masa depan. (Evi, 2020)

Metode Bimbingan Konseling yang Baik bagi Anak yang Berperilaku Agresif dan Pasif di SD

Dalam menangani anak yang berperilaku agresif dan pasif di sekolah dasar, penting untuk menggunakan metode bimbingan konseling yang tepat dan efektif. Berikut adalah beberapa metode yang dapat diterapkan (Fish, 2020):

Bimbingan Klasikal:

  • Bimbingan klasikal adalah metode di mana konselor memberikan informasi dan dukungan kepada sekelompok siswa secara bersamaan. Ini berguna untuk meningkatkan kesadaran tentang perilaku sosial yang positif. Mengajarkan keterampilan komunikasi dan resolusi konflik. Mendorong anak-anak untuk berbagi pengalaman dan belajar dari teman sebaya (Rahma, 2017).

Bimbingan Individual:

  • Metode ini melibatkan sesi konseling satu-satu antara konselor dan anak. Hal ini memungkinkan pendekatan yang lebih personal untuk mengidentifikasi penyebab perilaku agresif atau pasif. Memberikan dukungan emosional dan strategi coping yang spesifik. Membangun kepercayaan diri anak dengan membantu mereka mengatasi masalah pribadi (Wibowo, 2021).

Bimbingan Kelompok:

  • Bimbingan kelompok melibatkan sekelompok anak dengan perilaku serupa. Metode ini efektif untuk mendorong interaksi sosial dan membangun empati di antara anak-anak. Menggunakan teknik bermain peran (role-playing) untuk mengatasi situasi konflik. Memberikan dukungan sosial dari teman sebaya, sehingga anak merasa tidak sendirian dalam menghadapi masalah.

Penggunaan Media Konseling:

  • Menggunakan media seperti buku cerita, video, atau permainan edukatif dapat membantu anak memahami konsep perilaku agresif dan pasif dengan cara yang menyenangkan. Media ini dapat digunakan untuk menyampaikan pesan moral terkait perilaku baik. Mengajarkan keterampilan sosial melalui simulasi atau permainan. Membantu anak mengekspresikan perasaan mereka secara kreatif.

Teknik Operant Conditioning:

  • Metode ini melibatkan penguatan positif atau negatif terhadap perilaku tertentu. Dalam konteks ini, konselor dapat memberikan penghargaan untuk perilaku positif yang ditunjukkan oleh anak. Menetapkan konsekuensi untuk perilaku agresif, sehingga anak belajar tentang dampak dari tindakan mereka.

Home Visit:

  • Melakukan kunjungan ke rumah anak dapat memberikan wawasan tambahan tentang lingkungan keluarga dan faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi perilaku mereka. Ini berguna untuk mengembangkan kerja sama antara sekolah dan orang tua. Memahami konteks sosial dan emosional anak di rumah. Memberikan dukungan kepada orang tua dalam mengatasi perilaku anak.

Tantangan Utama Yang Dihadapi Guru BK Dalam Memberikan Layanan Konseling perilaku agresif dan pasif pada anak Sekolah dasar

Tantangan utama yang dihadapi oleh guru Bimbingan dan Konseling (BK) dalam memberikan layanan konseling terkait perilaku agresif dan pasif pada anak sekolah dasar meliputi beberapa aspek penting (ANANDA MUHAMAD TRI UTAMA, 2022):

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun