Ketika siswa sudah merasa benar-benar merasa bosan dan stress, maka mereka akan mulai merasakan rindu akan kehadiran teman dan guru. Karena saat di rumah siswa belum tetntu mendapatkan apa yang mereka peroleh saat di sekolah seperti teman yang menemani dalam proses belajar dan menjadi lawan interaksi sosial, dan guru yang mendampingi proses bersosialisasi siswa dan mengajarkan berbagai macam ilmu pengetahuan.
Mengalami Kekerasan Verbal
Kekerasan verbal yang dimaksud di sini yaitu suatu momen ketika orang tua mengucapkan kata-kata yang bersifat mengancam, menekan, menakuti bahkan menghina siswa. Karena, ketika mendampingi anaknya belajar online atau mengerjakan tugas, seringkali orang tua marah jika anaknya belum bisa.Â
Dan kebanyakan para orang tua tidak sadar telah melakukan kekerasan verbal tersebut kepada anaknya. Hal ini membuat siswa menjadi takut, kepercayaan dirinya akan menurun, gangguan emosi dan masih banyak lagi dampak negatif dari kekerasan verbal ini.Â
Setiap ucapan yang bertujuan menyakiti anak akan mempengaruhi kehidupan anak saat ini maupun nanti. Kekerasan verbal ini akan menumbuhkan rasa sakit hati pada anak dan membuat anak selalu berfikir tentang kata-kata yang di ucapkan orangtuanya.
Jadi, pembelajaran online sangat berpengaruh terhadap perilaku sosial emosional pada siswa. Sehingga peran orang tua dalam pembelajaran online ini sangat diharapkan. Bukan hanya untuk menemani siswa belajar, melainkan juga mampu membantu anak dengan cara memberikan semangat dan penguatan secara internal.Â
Agar siswa merasa nyaman dalam belajar online dan tidak merasa cemas dan tertekan, sehingga tujuan pembelajaran online pun dapat dicapai dengan maksimal.
Oleh karena itu, di era new normal ini pendidikan merupakan salah satu sektor utama yang menjadi sorotan pemerintah dalam perencanaan pembangunan negara Indonesia. Karena, pendidikan merupakan salah satu dasar penting untuk menyiapkan generasi bangsa Indonesia dalam menghadapi globalisasi yang begitu cepat.Â
Salah satu kebijakan yang dilakukan yaitu pelaksanaan model pembelajaran blended learning, yaitu model pembelajaran yang menggabungkan dua metode pembelajaran, face to face dan pembelajaran online yang memanfaatkan teknologi.Â
Meskipun melalui podel pembelajaran ini tujuan pembelajaran belum dicapai secara maksimal, setidaknya bisa membantu mengurangi dampak sekolah online terhadap perilaku sosial emosional siswa seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H